Analisis Maqasid al-Shari'ah terhadap pendapat Nasir 'Abdullah al-Maiman tentang pernikahan Craniopagus

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Ja'fari, Achmad Adharul (2019) Analisis Maqasid al-Shari'ah terhadap pendapat Nasir 'Abdullah al-Maiman tentang pernikahan Craniopagus. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya.

[img] Text
Achmad Adharul Ja'fari_C91215091.pdf

Download (3MB)

Abstract

Skripsi ini adalah hasil dari penelitian pustaka yang membahas dan menganalisis pendapat Nasir ‘Abdullah al-Maiman tentang pernikahan kembar saim craniopagus dengan menggunakan teori maqasid al-shari’ah, yang penulis batasi menjadi dua permasalahan: pertama tentang alasan pendapat Nasir ‘Abdullah al-Maiman tentang bolehnya hukum pernikahan kembar siam craniopagus sedang craniopagus mempunyai kelemahan dalam masalah rumah tangga dan kedua analisis tentang pendapatnya tersebut. Data penelitian ini dikumpulkan dengan metode dokumentasi. Setelah itu dilakukan pembacaan terhadap teks dan kemudian dianalisis. Data yang dihasilkan dari berupa prinsip dasar dan metode ijtihad Nasir bin ‘Abdullah al-Maiman yang penulis himpun dari beberapa buku-buku dan artikel-artikel yang dipublikasikannya. Hasil dari penelitian inii menunjukkan bahwa pendapat atas pemikiran Nasir ‘Abdullah al-Maiman tentang hukum pernikahan kembar siam craniopagus dibangun atas dasar kaidah usuliyyah dan fiqhiyyah dengan pendekatan kesetaraan derajat manusia. Dasar hukum yang dia kaji berupa athar sahabat ‘Ali ra tentang hukum kewarisan manusia kembar siam dan mentakhrij pendapat ‘Ulama-ulama terdahulu. Kesimpulan dari penelitian penulis ini menunjukkan bahwa, pertama, Nasir ‘Abdullah al-Maiman menghukumi pernikahan kembar siam tipe craniopagus boleh dilaksanakan dengan dasar bahwa pernikahan adalah hak manusia sedang menjaga aurat supaya kembar siam tidak bermaksiat ketika saudara kembarnya bercinta dengan suami/istrinya adalah hak Allah, sehingga apabila hak Allah berseberangan dengan hak manusia maka hak manusia lebih diutamakan, di sisi lain nikah bagi manusia adalah sebuah kebutuhan daruriyyah sehingga tidak dapat ditinggalkan dengan mengacu pada kaidah fikih al-darurah tubih al-mahzurat (al-darurah adalah nikah dan al-mahzurat adalah terbukanya aurat pada orang lain yakni suami/ istri saudara kembar siamnya). Kedua, hifz al-din dan hifz al-nasl penulis gunakan untuk membenarkan argumennya yang sesuai dengan maksud syari’at yakni terciptanya sebuah kemaslahatan bagi umat Islam dan khususnya bagi kembar siam sendiri. Saran untuk kedepannya, sebaiknya penelitian dengan tema kembar siam semakin digencarkan. Seharusnya bagi para lulusan fakultas syariah dan hukum mampu memahami dan menguasasi teori maqas{id al-shari’ah. Sebab ilmu tersebut adalah pokok tujuan dibentuknya suatu hukum Islam. Di sisi lain juga menguasai metode-metode penggalian hukum lain sebagaimana yang tertera dalam teori usul al-fiqh, beserta kaidah usuliyyah dan fiqhiyyahnya. Sehingga sebagai orang akademisi hukum paling tidak mampu memberikan pencerahan tentang perkara-perkara baru yang semakin hari semakin berkembang sesuai dengan perkembangan teknologi.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Ja'fari, Achmad Adharuladharul.jafari.220496@gmail.comC91215091
Contributors:
ContributionNameEmailNIDN
Thesis advisorSumarkan, IlhamullahUNSPECIFIEDUNSPECIFIED
Subjects: Hukum Islam > Perkawinan
Keywords: Pernikahan Craniopagus
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Hukum Keluarga Islam
Depositing User: Ja'fari Achmad Adharul
Date Deposited: 13 Aug 2019 06:16
Last Modified: 13 Aug 2019 06:16
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/34253

Actions (login required)

View Item View Item