This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Faruki, Akhmad (2019) Respon Pemikir Muslim Konservatif terhadap penggunaan Teori Hermeneutika dalam Tafsir Al-Qur'an. Masters thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.
Text
Akhmad Faruki_F02915174.pdf Download (3MB) |
Abstract
Penafsiran al-Quran dengan menggunakan teori hermeneutika belakangan ini mulai digemari oleh sebagian pemikir muslimkontemporer. Ilmu tafsir yang selama ini dijadikan acuan dalam memahami Al-Quran ternyata dinilai memiliki keterbatasan. Namun penggunakan hermenutika ini direspon oleh pemikir konservatif dengan cara yang berbeda. Berdasarkan permasalahan tersebut maka memunculkan pertanyaan yang mendasar dalam penelitian ini. Bagaimana penggunaan teori Hermeneutika sebagai alat untuk menfasirkan Al-Qur’an? Bagaimana respon pemikir konservatif dalam penggunaan teori Hermeunetika untuk menafsirkan Al-Qur’an? Mengapa hermeneutika menjadi polemik dalam dunia penafsiran Al-Qur’an? Penelitian ini adalah kepustakaan (library research), yaitu penelitian yang berfokus pada literatur-literatur. Secara garis besar penelitian ini dibagi dalam dua tahap, yaitu pengumpulan data dan pengelolaan data. Teknik pengumpulan data dalam penulisan tesis ini adalah dengan menggunakan metode dokumentasi. Semua informasi dan data yang diperoleh diproses melalui beberapa tahapan dan kemudian diklasifikasi berdasarkan kategori atau topik-topik dengan menggunakan teknik analisis deskriptif-kualitatif. Data yang telah terkumpul kemudian dianalisa secara cermat untuk dipahami bahwa data tersebut memang layak untuk dijadikan sebagai data yang akan merangkai argumen-argumen (pembahasan) secara berkesinambungan dan relevan dengan tema penelitian ini. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa: 1) Hanafi, Abu Zaid, dan Shahrur adalah tokoh-tokoh muslim yang berperan besar dalam menengahkan penggunaan hermeneutika dalam memahami al-Quran. Menurut mereka hermeneutika bisa menjadi terebosan baru dalam memahami al-Qur’an sehingga bisa mengeluarkan umat Islam dari keterpurukan dan ketertinggalan. Penggunaan hermeneutika bukanlah ditujukan untuk merubah al-Qur’an, akan tetapi agar bisa menjadi lebih kontekstual dan bermakna dalam setiap zaman. 2) Respon pemikir konservatif yang berlatar belakang berbeda dalam menanggapi hermeneutika adalah berkisar pada historisitas hermeneutika, ketidaksamaan hermeneutika dengan tafsir, perbedaan karakter al-Qur’an dan Bibel, subjektivitas dan relativitas hasil penafsiran, reproduksi makna dan kontekstualitasnya, tidak detail, dan tidak prosedural. 3) Hermeneutika menjadi kontroversial dikalangan umat Islam karena Hermeneutika tidak bisa dilepaskan dari asal-usul dan ideologi di baliknya. Jika masuk ke dalam Islam, hanya akan mencemari keyakinan teologis.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Masters) | ||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||||
Contributors: |
|
||||||||
Subjects: | Pemikiran Tafsir > Tafsir Al Qur'an |
||||||||
Keywords: | Hermeneutika; Pemikir Muslim Konservatif | ||||||||
Divisions: | Program Magister > Dirasah Islamiyah | ||||||||
Depositing User: | Faruki Akhmad | ||||||||
Date Deposited: | 15 Aug 2019 01:54 | ||||||||
Last Modified: | 15 Aug 2019 01:54 | ||||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/34921 |
Actions (login required)
View Item |