Paradigma Penafsiran al-Qur'an (Studi Buku Tafsir al-Qur’an di Medsos Karya Nadirsyah Hosen)

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Sriwayuti, - (2019) Paradigma Penafsiran al-Qur'an (Studi Buku Tafsir al-Qur’an di Medsos Karya Nadirsyah Hosen). Masters thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

[img] Text
Sriwayuti_F02517179.pdf

Download (8MB)

Abstract

Pada era millenial kebutuhan manusia semakin dipermudah dengan internet. Internet tidak hanya menyuguhkan informasi-informasi, namun juga dimanfaatkan sebagai media berdakwah, baik melalui Facebook, Instagram, web, WhatsApp, bahkan Youtube dan media sosial lainnya. Melalui media sosial, masyarakat bebas menyuarakan berita maupun opininya, termasuk menafsirkan al-Qur’an. Tafsir al-Qur’an semakin mudah diakses dimana dan kapanpun, sehingga kebenaran tafsir semakin sulit untuk dibedakan. Melihat fenomena ini, Nadirsyah tergerak untuk turut serta meramaikan dunia maya, demi membendung penafsiran-penafsiran yang ekstrem, dan radikal dan tidak sesuai dengan sumber-sumber aslinya serta bertentangan dengan seperangkat ulum al-Qur’an. Tulisan-tulisannya yang cenderung menampilkan penafsiran-penafsiran para ulama dalam rangka memberikan edukasi kepada masyarakat untuk lebih toleran terhadap perbedan, yang selanjutanya dibukukan dengan judul “Tafsir al-Qur’an di Medsos: Mengkaji Makna dan Rahasia Ayat Suci pada Era Media Sosial”. Melihat latar belakang tersebut, penelitian ini dimaksudkan untuk menganalisis paradigma penafsiran Nadirsyah Hosen, dengan menggunakan teori-teori tafsir tekstual dan kontekstual. Adapun metode penelitian yang digunakan, yaitu menggunakan metode kualitatif, yang siafatnya library research, yaitu penelitian yang bersumber dari kepustakaan. Dengan menggunakan metode di atas, penulis mendapat beberapa kesimpulan, pertama, berdasarkan sumber penafsiran, maka metode yang digunakan Nadirsyah, yaitu metode bi al-Iqtiran, selanjutnya dari cara penjelasan, menggunakan metode muqarin, sementara ditinjau dari keluasan penjelasan, menggunakan metode itnabi, adapun ditinjau dari sasaran dan tertib ayat, metode yang digunakan yaitu metode maudui, dengan corak ijima’i. kedua, Paradigma penafsiran Nadirsyah bisa dikatakan kontekstual, yaitu penafsiran yang melibatkan konteks, subjektivitas penafsir serta berpegang teguh bahwa penafsiran tersebut bukanlah final. Hal ini terlihat dari tujuh sample penafsiran yang diambil, hanya satu yang berorientasi pada tafsir tekstual, yaitu terkait ayat tentang eskatologis dalam surat al-Rahman. sementara ayat-ayat seperti tawassul, tafsir tentang wajah, sikap terhadap Non-Muslim, perintah tidak memaki sesembahan golongan lain, larangan mem-bully serta pemaknaan kata awliya’, ini semua berada pada paradigma kontekstual. Terlepas dari semua itu, tafsir ini patut diapresiasi sebagai trobosan baru dalam penyampaian tafsir dengan bahasa yang mudah dipahami, khususnya para generasi millenial.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Masters)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Sriwayuti, -sriwayuti.ellathifah@gmail.comF02517179
Contributors:
ContributionNameEmailNIDN
Thesis advisorIffah, -UNSPECIFIEDUNSPECIFIED
Subjects: Tafsir
Keywords: Paradigma : Tafsir Tekstual : Tafsir Kontekstual, Media Sosial
Divisions: Program Magister > Ilmu Alquran dan Tafsir
Depositing User: Sriwayuti Sriwayuti
Date Deposited: 14 Aug 2019 04:24
Last Modified: 14 Aug 2019 04:24
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/34972

Actions (login required)

View Item View Item