Analisis Maqasid al-Shari'ah terhadap pendapat Al-Sharbiny tentang bagian waris Craniopagus

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Sa'idah, Salma Nur (2019) Analisis Maqasid al-Shari'ah terhadap pendapat Al-Sharbiny tentang bagian waris Craniopagus. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

[img] Text
Salma Nur Sa'idah_C01215029.pdf

Download (1MB)

Abstract

Skripsi ini adalah hasil dari penelitian pustaka yang membahas dan menganalisis pendapat al-Sharbini tentang bagian waris kembar saim craniopagus dengan menggunakan teori maqasid al-shari’ah, yang penulis batasi menjadi dua permasalahan: pertama tentang alasan pendapat al-Sharbini tentang bagian waris kembar siam craniopagus dan kedua analisis tentang pendapatnya tersebut. Data penelitian ini dikumpulkan dengan metode dokumentasi. Setelah itu dilakukan pembacaan terhadap teks dan kemudian dianalisis. Data yang dihasilkan dari berupa prinsip dasar dan metode istinbatal-Sharbini yang penulis himpun dari beberapa buku-buku yang dipublikasikannya. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pendapat atas pemikiran al-Sharbin> tentang bagian waris kembar siam craniopagus dibangun atas dasar athar sahabat dan pendapat ulama fiqh salafdengan pendekatan kesetaraan derajat manusia. Kesimpulan dari penelitian penulis ini menunjukkan bahwa, pertama, al-Sharbini menghukumi bagian kembar siam tipe craniopagus sebagai manusia kembar yang berhak mendapat 2 bagian waris sebagai 2 orang pada umumnya karena hakekat dari kembar siam jenis Craniopagus adalah 2 orang manusia yang berdempet di bagian kepala saja sehingga satu orang dari Craniopagus tetap mempunyai kewajiban dan hak masing-masing dengan didasarkan pada Athar {sahabat ‘Ali tentang bagaimana menghukumi bagian waris kembar siam, yakni dilihat dari tidur dan buang airnya, jika ketika tidur keduanya berselimut maka dihukumi dua orang, sebaliknya jika hanya satu yang berselinut maka dihukumi 1 orang, dan apabila keduanya ketika buang hajat bersamaan maka dihukumi satu orang, sebaliknya jika ketika keduanya ketika buang hajat tidak bersama-sama maka dihukumi dua orang. Kedua, hifz al-mal penulis gunakan untuk membenarkan argumennya yang sesuai dengan maksud syari’at yakni terciptanya sebuah kemaslahatan bagi umat Islam dan khususnya bagi kembar siam sendiri. Saran untuk kedepannya, sebaiknya penelitian dengan tema kembar siam semakin digencarkan. Seharusnya bagi para lulusan fakultas syariah dan hukum mampu memahami dan menguasasi teori maqasid al-shari’ah. Sebab ilmu tersebut adalah pokok tujuan dibentuknya suatu hukum Islam. Di sisi lain juga menguasai metode-metode penggalian hukum lain sebagaimana yang tertera dalam teori us{ul al-fiqh, beserta kaidah us{uliyyah dan fiqhiyyahnya. Sehingga sebagai orang akademisi hukum paling tidak mampu memberikan pencerahan tentang perkara-perkara baru yang semakin hari semakin banyak.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Sa'idah, Salma Nursaidahsalma35@gmail.comC01215029
Contributors:
ContributionNameEmailNIDN
Thesis advisorCandrawati, Siti DalilahUNSPECIFIED196006201989032001
Subjects: Waris
Keywords: Craniopagus
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Hukum Keluarga Islam
Depositing User: Sa'idah Salma Nur
Date Deposited: 16 Aug 2019 01:49
Last Modified: 16 Aug 2019 01:49
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/35213

Actions (login required)

View Item View Item