This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Sakdiyah, Halimatus (2019) Studi Komparatif Pandangan Ulama Nahdlatul Ulama (NU) dan Ulama Muhammadiyah Kota Surabaya terhadap kasus pembakaran bendera berkalimat Tauhid. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.
Text
Halimatus Sakdiyah_C86215013.pdf Download (2MB) |
Abstract
Skripsi yang berjudul “Studi Komparatif Pandangan Ulama Nahdlatul Ulama (NU) dan Ulama Muhammadiyah Kota Surabaya Terhadap Kasus Pembekaran Bendera Berkalimat Tauhid” merupakan hasil penelitian lapangan yang bertujuan untuk menjawab pertanyaan yang tertuang dalam rumusan masalah, meliputi: 1. Bagaimana pandangan Ulama Nahdlatul Ulama dan Ulama Muhammadiyah Kota Surabaya terhadap kasus pembakaran bendera berkalimat tauhid yang terjadi di Garut?, 2. Bagaimana analisis komparatif terkait metode istinbat yang digunakan Ulama Nahdlatul Ulama dan Ulama Muhammadiyah terhadap kasus pembakaran bendera berkalimat tauhid Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) data diperoleh dengan teknik wawancara dan dokumentasi yang kemudian dianalisis dengan menggunakan teknik analisis komparatif dalam menguraikan data tentang pembakaran bendera tauhid di Garut. Selanjutnya data tersebut dikelompokkan berdasarkan variabel untuk menentukan secara analisis faktor-faktor yang membawa pada kesamaan dan perbedaan dalam pola yang khas dari pemikiran tersebut. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembakaran bendera berkalimat tauhid di Garut merupakan pembakaran bendera yang dilakukan oleh Oknum Banser pada acara hari santri nasional yang dilaksanakan pada tanggal 22 Oktober 2018 dimana hal tersebut dilakukan untuk menjaga kalimat tauhid agar tidak disalah gunakan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab, dan untuk menjaga kemuliaan dan kesuciannya serta menjaganya. Menurut Ulama Nahdlatul Ulama membakar bendera berkalimat tauhid itu diperbolehkan bahkan lebih baik di bakar dari pada berserakan atau disalah gunakan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Sedangkan menurut Ulama Muhammadiyah membakar bendera tauhid itu tidak diperbolehkan dengan alasan apapun. Semua Ulama Nahdlatul Ulama dan Ulama Muhammadiyah sama-sama menyesalkan atas terjadinya pembakaran bendera berkalimat tauhid yang dilakukan oleh oknum Banser tersebut. Namun terdapat perbedaan mengenai pandangannya, yang mana perbedaan tersebut dilatarbelakangi oleh organisasinya, karena dari masing-masing organisasi tersebut mempunyai cara atau metode penggalian hukum tersendiri. Pada akhir penulisan ini, penulis menyarankan untuk tetap menghormati dan menjaga kerukunan antar pemeluk agama Islam, pembakaran bendera tauhid yang dilakukan oleh oknum Banser tersebut sebagai pelajaran agar dalam menyikapi suatu permasalahan tidak dengan emosi dan terburu-buru, dengan tetap berpegang teguh terhadap keyakinan kebenaran pandangannya masing-masing.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||||
Contributors: |
|
||||||||
Subjects: | Ulama Nahdlatul Ulama |
||||||||
Keywords: | Pembakaran Bendera Berkalimat Tauhid | ||||||||
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > Perbandingan Madzhab | ||||||||
Depositing User: | Sakdiyah Halimatus | ||||||||
Date Deposited: | 27 Aug 2019 04:36 | ||||||||
Last Modified: | 27 Aug 2019 04:36 | ||||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/35524 |
Actions (login required)
View Item |