Wanita sebagai pembatal shalat dalam Sunan Ibnu Majah no indeks 950: kajian Ma’ani al Hadits

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Hasib, Umar Abdul (2010) Wanita sebagai pembatal shalat dalam Sunan Ibnu Majah no indeks 950: kajian Ma’ani al Hadits. Undergraduate thesis, IAIN Sunan Ampel Surabaya.

[img] Text
Umar Abdul Hasib_E03206041.pdf

Download (5MB)
Official URL: http://digilib.uinsby.ac.id/id/eprint/35563

Abstract

Untuk memahami Hadis perlu dikaitkan dengan peran apa yang Nabi "mainkan". Oleh karenanya penting sekali untuk mendudukkan pemahaman Hadis pada tempatnya yang proposional, kapan dipahami secara tekstual, kontektual, universal, temporal, situasional maupun lokal. Untuk mendapatkan pemaknaan yang tepat, proposional dan representatif terhadap Hadis tentunya melalui beberapa kajian, di antaranya kajian linguistik, tematis-komprehensif, kajian konfirmatif dan kajian-kajian lainnya dalam rangka pemahaman teks Hadis tersebut. hal ini karena Hadis dapat dipahami secara tekstual atau kontekstual. Salah satu hadis yang perlu dikaji dari segi pemaknaannya adalah hadis tentang wanita sebagai pembatal shalat dalam Kitab Sunan Ibnu Majah Nomor Indeks 950. Hadis tersebut oleh sebagian kalangan dianggap bias jender karena menyudutkan perempuan sebagai makhluk perusak dan penggoda dan lebih ekstrim lagi menyamakan perempuan dengan keledai dan anjing , namun dilain pihak terdapat Hadis-Hadis lain yang menyanggah hadis tersebut, sehingga perlu untuk dikaji ulang untuk niendapatkan pemahaman yang lebih komprehesi( Untuk penelitian tersebut, maka didapatkan rumusan masalah sebagai berikut : 1). Bagaimana Kualitas Hadis Dalam Sunan Ibnu Majah No lndeks 950 ?. 2). Bagaimana kehujjahan Hadis Dalam Sunan Ibnu Majah No Indeks 950? 3). Bagaimana pemahaman yang tepat terhadap Hadis Dalam Sunan Ibnu Majah No Indeks 950? Dari proses penelitian, didapatkan hasil bahwa status hadis Ibnu Majah adalah Shahih sanadnya bersambung sampai Nabi, seluruh periwayatnya adalah orang-orang tsiqah, sehingga layak untuk dijadikan Hujjah, namun hadis tersebut tidaklah dapat dipahami secara tekstual hal itu karena banyaknya hadis yang menyanggah hadis tersebut dengan kualitas sanad yang shahih pula, sehingga diperlukan penggunaan kaidah Mukhtalif al-Hadis. Dalam pengkajian makna hadis, ditemukan bahwa kata Yaqtha 'u di sini bukan membatalkan shalat tetapi menyebabkan berkurangnya nilai shalat karena pikiran yang terganggu, karena terdapat hadis yang menjelaskan bahwa syetan, anjing dan keledai tidak dapat membatalkan shalat, sehingga manusia -makhluk yang paling mulia- dapat membatalkan shalat sedangkan syetan, anjing dan keledai tidak membatalkan shalat ketika melintas didepan orang yang shalat, dan tidak pantas kita tergesa-gesa untuk menyatakan bahwa hadis tersebut misoginis yang merendahkan perempuan.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Hasib, Umar Abduldigilib@uinsby.ac.idE03206041
Contributors:
ContributionNameEmailNIDN
Thesis advisorSucipto, M. HadiUNSPECIFIEDUNSPECIFIED
Subjects: Ibadah
Keywords: Hadis; Pembatal; Wanita; shalat
Divisions: Fakultas Ushuluddin dan Filsafat > Tafsir Hadis
Depositing User: Editor : Abdun Nashir------ Information------library.uinsby.ac.id
Date Deposited: 29 Aug 2019 08:50
Last Modified: 29 Aug 2019 08:50
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/35563

Actions (login required)

View Item View Item