Metode pemahaman hadis antara Al San’ani dan Nur Al Din ‘Itr: studi komparasi antara kitab Subul Al Salam dan I’lam Al Anam

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Amien, Faishaluddin (2019) Metode pemahaman hadis antara Al San’ani dan Nur Al Din ‘Itr: studi komparasi antara kitab Subul Al Salam dan I’lam Al Anam. Masters thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

[img] Text
Faishaluddin Amien_F02817242.pdf

Download (2MB)

Abstract

Al-Ṣan‘āni dan Nūr al-Dīn ‘Itr merupakan dua ulama besar pada eranya masing-masing, Al-Ṣan‘āni adalah ulama hadis yang hidup di era klasik, sedangkan Nūr al-Dīn ‘Itr adalah tokoh hadis di era kontemporer. Keduanya sama-sama menyusun karya yang mensyarahi kitab Bulūgh al-Marām dengan judul Subul al-Salām karya Al-Ṣan‘āni, dan I‘lām al-Anām karya Nūr al-Dīn ‘Itr. Perbedaan masa yang sangat jauh tersebut menjadikan penulisan syarah mereka memiliki persamaan dan perbedaan dari segi metode pensyarahannya dan pemahaman hadisnya. berdasarkan pertimbangan tersebut, maka penulis merumuskan beberapa masalah sebagai berikut: 1) bagaimana metode pensyarahan hadis dalam kitab Subul al-Salām menurut Al-Ṣan‘āni? 2) bagaimana metode pensyarahan hadis dalam kitab I‘lām al-Anām menurut Nūr al-Dīn ‘Itr? 3) Bagaimana persamaan dan perbedaan metode pensyarahan antara kedua kitab tersebut dan metode pemahaman hadis antara al-Ṣan‘āni dan Nūr al-Dīn ‘Itr? Penelitian ini merupakan penelitian komparatif, dimana penulis berupaya membandingkan metode pemahaman hadis antara Al-Ṣan‘āni dan Nūr al-Dīn ‘Itr, dan mencari letak persamaan dan perbedaan metode pensyarahan kitabnya, dan pemahaman hadisnya. Dalam hal ini, Penulis menerapkan metode bersifat library research (penelitian kepustakaan). Selain itu, penulis juga menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif komparatif analitik dengan berupaya untuk menuturkan permasalahan yang ada berdasarkan data-data. Adapun sumber data utama adalah kitab Subul al-Salām karya Al-Ṣan‘āni dan I‘lām al-Anām karya Nūr al-Dīn ‘Itr didukung dengan berbagai buku, jurnal, tesis, artikel, disertasi, dan sebagainya. Adapun hasil dari penelitian ini adalah penulis menemukan persamaan dan perbedaan dari segi metode syarah dan pemahaman hadis antara al-Ṣan‘āni dan Nūr al-Dīn ‘Itr. Persamaan metode hadisnya adalah mereka menjelaskan biografi perawi hadis, makna mufradāt hadis, membahas sebagian i‘rāb hadis, dan sabab wurūd al-ḥadīth jika ada, menguraikan beberapa faidah dari hadis, dan kandungan hadis, serta mengutip berbagai pendapat para ulama mazhab, sekaligus men-tarjīh terhadap pendapat para ulama yang dinilai unggul. Sedangkan persamaan pemahaman hadisnya adalah mereka sependapat bahwa: 1) membaca selawat kepada Nabi didalam salat adalah wajib, dan andaikata bacaan selawat tersebut di tinggalkan, maka salatnya menjadi tidak sah. 2) jika seseorang dijadikan imam, maka wajib diikuti oleh makmum dalam semua gerakannnya, oleh karenanya, sebagai makmum tidak boleh mendahului gerakan imam, dan tidak boleh maju dari posisi salat imamnya. Jika makmum mendahului gerakan imamnya, maka tidak sampai batal salatnya, kecuali mendahului takbīr al-iḥrām imam, maka batal salatnya. 3) sedekah dengan sembunyi-sembunyi itu lebih utama dari pada sedekah secara terang-terangan. Begitu juga kata “rajul” dalam hadis tersebut mencakup para lelaki dan wanita. Adapun perbedaan metode syarahnya: 1) Al-Ṣan‘āni tidak menggunakan taḥqīq, dan takhrīj hadis, sedangkan Nūr al-Dīn ‘Itr menggunakannya 2) Al-Ṣan‘āni menjelaskan persoalan hadis mushkil, sedangkan Nūr al-Dīn ‘Itr menjelaskannya jika hadis bertentangan 3) mazhab Al-Ṣan‘āni adalah Zaidiyyah sedangkan Nūr al-Dīn ‘Itr menganut Hanafi 4) Al-Ṣan‘āni memberikan penjelasan (syarah) hadis tanpa tema, sedangkan Nūr al-Dīn ‘Itr menjelaskan hadis secara tematik. Adapun perbedaan pemahaman hadisnya: 1) Hukum berselawat kepada keluarga Nabi dalam salat menurut Al-Ṣan‘āni adalah wajib, sedangkan menurut Nūr al-Dīn ‘Itr sunah 2) mengenai niat antara makmum dan imam dalam salat, menurut Al-Ṣan‘āni boleh terjadi perbedaan, sedangkan menurut Nūr al-Dīn ‘Itr harus sama dan sesuai nitnya 3) kata ṣadaqah dalam hadis bab ṣadaqah taṭawwu’, menurut Al-Ṣan‘āni mencakup zakat dan sedekah sunah, sedangkan menurut Nūr al-Dīn ‘Itr itu bermakna sedekah sunah. Saran penulis bahwa tesis ini tentu terdapat kekurangan selama penelitian, sehingga penulis berharap agar penelitian ini dapat dilanjutkan oleh generasi mendatang, dengan cara menindak lanjuti pemahaman dan pemikiran al-Ṣan‘āni dan Nūr al-Dīn ‘Itr melalui karya-karya mereka secara kritis dan komprehensif.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Masters)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Amien, Faishaluddinfaishaludinamin90@gmail.comF02817242
Contributors:
ContributionNameEmailNIDN
Thesis advisorAl Hadi, Abu AzamUNSPECIFIEDUNSPECIFIED
Subjects: Agama
Hadis
Keywords: Metode pemahaman hadis; Al San’ani; Nur Al Din ‘Itr
Divisions: Program Magister > Ilmu Hadis
Depositing User: Amien Faisholuddin
Date Deposited: 09 Sep 2019 07:00
Last Modified: 09 Sep 2019 07:00
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/35627

Actions (login required)

View Item View Item