Studi al Dakhil fi Tafsir atas tafsir MTA Solo dan implikasinya terhadap pemahaman keberagamaan warga MTA Solo

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Umami, Khoirul (2018) Studi al Dakhil fi Tafsir atas tafsir MTA Solo dan implikasinya terhadap pemahaman keberagamaan warga MTA Solo. PhD thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

[img] Text
Khoirul Umami_F51312078.pdf

Download (8MB)

Abstract

Tafsir al-Qur’an MTA adalah tafsir yang disusun berdasar atas pelajaran Tafsir al-Qur’an yang disampaikan oleh Abdullah Thufail Saputro (1927-1992) pada pengajian Gelombang 7 malam di Majlis Tafsir al-Qur’an (MTA) Pusat. MTA adalah lembaga dakwah dalam bentuk yayasan yang didirikan oleh Thufail (1927-1992) pada tanggal 19 September tahun 1972. Tujuan pendiriannya adalah untuk mengajak umat Islam kembali kepada Al-Qur’an dengan penekanan pada pemahaman, penghayatan, dan pengamalan Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari. Missi pendiriannya adalah memberantas praktek syirik di masyarakat. Permasalahan penting yang perlu dijawab dalam penelitian ini adalah : (1) Apa saja unsur al-dakhil dalam Tafsir al-Qur’an MTA Solo ? (2) Bagaimana latar belakang masuknya unsur al-dakhil dalam Tafsir al-Qur’an MTA Solo ? (3) Bagaimana implikasi masuknya unsur al-dakhil terhadap pemahaman keberagamaan warganya ? Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan data pustaka dan data lapangan. Adapun pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan normatif untuk telaah data pustaka dan fenomenologi untuk pengolahan data-data lapangan. Hasil atau kesimpulan dari penelitian ini adalah: Pertama, terdapat unsur al-dakhil dalam Tafsir al-Qur’an MTA Solo; baik al-dakhil al-ma’thur / al-dakhil al-naqli maupun al-dakhil al-ma’qul. Adapun al-dakhil al-ma’thur terdiri atas Israiliyat yang berupa pemakaian Perjanjian Lama tanpa disertai penjelasan dan pemakaian Hadis dengan membuang sanad. Sementara itu unsur al-dakhil al-ma’qul terdiri atas pengabaian dan pengingkaran fungsi takhsis dan bayan al-tashri’ dari al-Sunnah, adanya tendensi ideologis dalam penafsiran, tidak terpenuhinya syarat-syarat mufassir, baik dari sisi kredibilitas maupun kapabilitasnya serta tidak menjaga konsistensi dalam penafsiran. Kedua, latar belakang masuknya unsur-unsur al-dakhil dalam Tafsir al-Qur’an MTA meliputi adanya pengaruh penafsiran Muhammad ‘Abduh (1849-1905), fanatisme Ideologi Puritan dan tidak terpenuhinya kapabilitas mufassir. Ketiga, implikasi masuknya unsur al-dakhil terhadap pemahaman keberagamaan warga MTA adalah munculnya sikap anti akulturasi Islam dengan budaya, eksklusif dan cenderung truth claim. Hasil penelitian ini merekomendasikan agar teori-teori tentang al-dakhil fi al-tafsir menambahkan Perjanjian Lama (al-‘Ahd al-Qadim) sebagai salah satu unsur dalam al-dakhil fi al-tafsir. Paling tidak, bisa menyebutkan secara definitif Perjanjian Lama sebagai salah satu dari bentuk Israiliyyat. Penelitian ini juga menguatkan teori bahwa kelompok puritan yang mempunyai jargon “kembali kepada al-Qur’an dan al-Hadith” pada akhirnya akan menganggap semua orang qualified untuk melakukan tafsir al-Qur’an dan al-Hadith atas nama kehendak Tuhan.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (PhD)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Umami, Khoirulmamikmujahid98@gmail.comF51312078
Contributors:
ContributionNameEmailNIDN
Thesis advisorRowie, M. RoemUNSPECIFIEDUNSPECIFIED
Thesis advisorMunas, MasruhanUNSPECIFIEDUNSPECIFIED
Subjects: Tafsir
Divisions: Program Doktor > Ilmu Keislaman
Depositing User: Khoirul Umami
Date Deposited: 01 Oct 2019 05:08
Last Modified: 01 Oct 2019 05:08
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/35711

Actions (login required)

View Item View Item