Peralihan kesultanan Pajang ke Mataram: konfrontasi antara Sultan Hadiwijaya dengan Senopati Ing Alaga (1549-1586 M)

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Fahmi, Sabih (2019) Peralihan kesultanan Pajang ke Mataram: konfrontasi antara Sultan Hadiwijaya dengan Senopati Ing Alaga (1549-1586 M). Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

[img] Text
Sabih Fahmi_A92216149.pdf

Download (1MB)

Abstract

Skripsi ini berjudul “Peralihan Kesultanan Pajang ke Mataram: Konfrontasi Antara Sultan Hadiwijaya Dengan Senopati Ing Alaga (1549-1586 M)”. Permasalahan yang dibahas dalam skripsi ini meliputi; 1) Bagaimana Genealogi Sultan Hadiwijya dan Senopati Ing Alaga? 2) Bagaimana Keruntuhan Kesultanan Pajang? 3) Bagaimana Peralihan Kesultanan Pajang ke Mataram? Metode penelitian yang digunakan dalam skripsi ini adalah metode penelitian sejarah yang terdiri dari tahap heuristik, verifikasi, interpretasi dan historiografi. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan Historis, yaitu suatu langkah atau cara untuk merekontruksi dan menggambarkan suatu peristiwa di masa lampau secara sistematis dan objektif dengan menggunakan bukti-bukti sejarah yang ada. Sedangkan, landasan teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teorikekuasaan yang dikembangkan oleh Max Weber serta teori konflik Ibnu Khaldun. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa: 1) Sultan Hadiwijaya dan Senopati Ing Alaga merupakan dua tokoh bersejarah yang kental akan hal mistis dan hidup dalam cerita masyarakat Jawa hingga saat ini. Sultan Hadiwijaya meupakan pendiri Kesultanan Pajang sedangkan Senopati Ing Alaga merupakan pendiri kerajaan Mataram Islam. Kedua tokoh tersebut berasal dari garis keturunan yang sama, yakni keturunan Raja terkahir Majapahit Bhre Kerthabumi. Dalam perkembangannya kedua tokoh tersebut terlibat konflik yang melatarbelakangi terjadinya peralihan kekuasaan dari Pajang ke Mataram. 2) Kematian Sultan Hadiwijaya menjadi factor penyebab runtuhnya kesultanan Pajang. Adapun Sultan Hadiwijaya meninggal dunia tidak lama setelah terjadinya konfrontasi Antara dia dengan Senopati Ing Alaga di Mataram. Semenjak saat itu Mataram yang semula merupakan kadipaten yang tunduk akan kekuasaan Pajang, muncul menggantikan dominasi kesultanan Pajang yang mengalami disintegrasi semenjak meninggalnya Sultan Hadiwijaya. Hal ini disebabkan karena tidak adanya penerus yang mapan dan banyaknya terjadi sengketa kekuasaan yang berujung pada keruntuhan kesultanan pajang itu sendiri.3) Pada masa pemerintahan Panembahan Senopati, kerajaan Mataram mengalami kemajuan pesat. Panembahan Senopati banyak melakukan perluasan wilayah ke berbagai daerah di pulau Jawa. Selain itu, terjadi peralihan aliran keagamaan dari ajaran Syeckh Siti Jenar yang sebelumnya diakui sebagai ajaran yang dianut oleh Kesultanan Pajang, kini beralih menjadi islam sinkretis. Bahkan pada masa Sultan Agung, Islam Sinkretis menjadi lebih dominan dan mampu menggeser pengaruh dari aliran-aliran agama yang lain yang cendering lebih bersifat puritan.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Fahmi, Sabihsabihfahmi130697@gmail.comA92216149
Contributors:
ContributionNameEmailNIDN
Thesis advisorMukarrom, AhwanUNSPECIFIED195212061981031002
Subjects: Sejarah > Sejarah Indonesia
Kebudayaan Jawa
Politik > Politik Islam
Keywords: Garis keturunan; Konfrontasi; Peralihan kekuasaan
Divisions: Fakultas Adab dan Humaniora > Sejarah dan Peradaban Islam
Depositing User: Sabih Fahmi
Date Deposited: 30 Dec 2019 07:05
Last Modified: 30 Dec 2019 07:05
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/36428

Actions (login required)

View Item View Item