Pendampingan Anggota Posyandu Desa Pringapus untuk Mengurangi Risiko Kekurangan gizi pada Balita di Desa Pringapus Kecamatan Dongko Kabupaten Trenggalek

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Maarif, Moh. Wildan (2019) Pendampingan Anggota Posyandu Desa Pringapus untuk Mengurangi Risiko Kekurangan gizi pada Balita di Desa Pringapus Kecamatan Dongko Kabupaten Trenggalek. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

[img] Text
Moh. Wildan Maarif_B72214021.pdf

Download (3MB)

Abstract

Skripsi ini membahas tentang pendampingan anggota posyandu penyandang masalah status gizi di Desa Pringapus. Pendampingan diharapakan akan meningkatkan angka ketercukupan gizi balita anggota posyandu. Indeks masa tubuh balita di Desa Pringapus masih tergolong rendah yakni BB/U dengan rerata -2.81084 dan BB/TB dengan rerata -1.7616. Berdasar data Puskesmas Pembantu Desa Pringapus ada 7 balita yang merupakan balita dengan status IMT kurang dari batas normal. Rendahnya IMT tersebut menyebabkan balita menyandang status Bawah Garis Merah atau BGM. Hal ini diakibatkan karena pola hidup tidak sehat yang mencakup perilaku konsumsi yang tidak memperhatikan acuan gizi seimbang, sanitasi lingkungan yang kurang, minimnya akses terhadap informasi mengenai gizi, sulitnya akses akan pangan tinggi gizi, serta faktor geografis yang mempengaruhi pendapatan ekonomi masyarakat. Sehingga ketahanan keluarga di Desa Pringapaus rentan menyebabkan masalah status gizi pada balita di Desa Pringapus, Kecamatan Dongko, Kabupaten Trenggalek. Dalam pendampingan ini peneliti menggunakan metode penelitian sosial Participatory Action Research (PAR). Pendeketan ini menekankan pada aspek partisipasi bersama masyarakat. PAR terdiri dari tiga kata yang saling berhubungan satu sama lain. Ketiga kata tersebut adalah partisipasi, riset, dan aksi. PAR memang dirancang untuk mengkonsep suatu perubahan sosial dalam prosesnya. Penelitian ini diawali dengan membangun kesadaran anggota posyandu dalam menerapkan pola hidup sehat agar balitanya tidak terkena risiko gizi buruk. Dalam proses awal ini dilakukan pemaparan kondisi sebenarnya yang ada di masyarakat tentang sanitasi, kesehatan, kondisi ekonomi dan semua yang berkaitan dengan kondisi yang menyebabkan problematika gizi di Desa Pringapus. Kemudian peneliti bersama Kader Posyandu, Bidan Desa, Perawat Desa, dan anggota posyandu membentuk Sekolah Sadar Gizi untuk mempermudah pengorganisasian dan riset bersama. Sekolah Sadar Gizi menghasilkan peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya pemenuhan kecukupan gizi agar balita terhindar dari risiko gizi buruk. Sekolah sadar gizi juga melakukan diseminasi informasi melalui berbagai media sosial. Sekolah sadar gizi selalu melakukan pendampingan rutin kepada anggota posyandu yang mengalami problem gizi agar balita tercukupi kebutuhan gizi seimbangnya. Perubahan ditandai dengan adanya peningkatan IMT pada balita penyandang status BGM di Desa Pringapus, Kecamatan Dongko, Kabupaten Trenggalek.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Maarif, Moh. Wildanmohamadwildanm@gmail.comB72214021
Contributors:
ContributionNameEmailNIDN
Thesis advisorFitriyah, Ries Dyahriesdyah@gmail.com197804192008012014
Subjects: Dakwah
Dakwah > Dakwah, Masyarakat
Keywords: Pendampingan; Balita; Indeks Masa Tubuh Kurang Gizi; Gizi Buruk; Status Gizi; Bawah Garis Merah.
Divisions: Fakultas Dakwah dan Komunikasi > Pengembangan Masyarakat Islam
Depositing User: Maarif Moh. Wildan
Date Deposited: 03 Jan 2020 03:23
Last Modified: 03 Jan 2020 03:23
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/36633

Actions (login required)

View Item View Item