Makna Bahrain dalam Al-qur'an: studi komparatif Tafsir Ibnu Katsir dan Al Maraghi

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Sugeng, Adi (2019) Makna Bahrain dalam Al-qur'an: studi komparatif Tafsir Ibnu Katsir dan Al Maraghi. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

[img] Text
Adi Sugeng_E03213004.pdf

Download (9MB)

Abstract

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode muqorran. Metode ini dimaksudkan untuk menghimpun sejumlah ayat tentang Bahrain dijadikan satu dan berusaha membandingkan dua mufassir tersebut yaitu Ibnu Katsir dan Al Maraghi. tujuanya mendapatkan informasi berkenaan dengan pola pikir masing – masing mufassir dalam menafsirkan Bahrain, sumber data dalam penelitian ini adalah sumber data primer dan sekunder, sumber data primer diperoleh dari tafsir Ibnu Katsir dan tafsir Al Maraghi, sedangkan sumber data sekunder diperoleh dari tafsir al-misbah, tafsir departemen agama Republik Indonesia, tafsir al-azhar dan lain –lain. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah di lakukan dengan mencari dan mengumpulkan imformasi, menelusuri ayat –ayat al-Qur’an yang berkenaan dengan kata Bahrain, lantas memadukan berbagai sumber yang telah didapat dari para mufassir. Setelah itu melakukan penelitian dan pengkajian. Hasil penelitian ini adalah Pertama menurut Tafsir Ibnu Katsir makna Bahrain adalah dua laut yang terdapat pada surat ar-Rahman menurut sifatnya yaitu air asin dan manis, sedangkan dalam surah al-Furqan air asin dan air tawar, surah Fatir air segar asin dan pahit, surah an-Naml tawar dan asin. Dari ke empat surah tersebut memiliki manfaan masing – masing untuk kehidupan manusia sehari –hari, antara lain untuk diminum, berlayar, mencari ikan. Kedua menurut Tafsir Al Maraghi makna Bahrain yang terdapat pada 4 surat meliliki kesamaan , ar-Rahman, al-Furqon, Fathir, an-Naml dua laut yang dimaksud menurut sifatnya adalah air tawar dan asin, dan masing – masing memiliki kegunaan untuk kehidupan manusia seperti hal nya penafsiran Ibnu Katsir. Persamaan penafsiran Ibnu Katsir dan Al Maraghi terlihat ketika menafsirkan Bahrain dalam surat an-Naml yaitu dua laut air yang asin dan tawar dan tidak bercampur. Perbedaan ketika mereka menafsirkan makna Bahrain dalam surah al Kahfi, menurut Al Maraghi yaitu peristiwa Nabi Musa ketika mendapatkan wahyu dan Allah menyuruh menemui seseorang anak muda sampai menemukan dua laut tersebut. Al Maraghi tidak menjelaskan di mana dua laut dalam surat al-Kahfi, Sedangkan menurut Ibnu Katsir yang terdapat pada surat al-Kahfi dua laut yang di maksud adalah laut Persia dan Masyrik.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Sugeng, AdiAdisafana8@gmail.comE03213004
Contributors:
ContributionNameEmailNIDN
Thesis advisorIffah, IffahUNSPECIFIED196907132000032001
Thesis advisorPurwanto, PurwantoUNSPECIFIED197804172009011009
Subjects: Ahli Waris
Agama dan Ilmu Pengetahuan
Keywords: Bahrain; Komparatif; Tafsir Ibnu Katsir; Tafsir Al-Maraghi.
Divisions: Fakultas Ushuluddin dan Filsafat > Ilmu Alquran dan Tafsir
Depositing User: Adi Sugeng
Date Deposited: 02 Jan 2020 04:47
Last Modified: 07 Jul 2021 17:05
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/37927

Actions (login required)

View Item View Item