Makna Hoax Ratna Sarumpaet pada Elektabilitas Prabowo Sandi di Pilpres 2019 di Desa Tropodo Kec. Waru, Kab. Sidoarjo: studi kasus pada Masyarakat Desa Tropodo Waru Sidoarjo

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Abdullah, Safiq (2019) Makna Hoax Ratna Sarumpaet pada Elektabilitas Prabowo Sandi di Pilpres 2019 di Desa Tropodo Kec. Waru, Kab. Sidoarjo: studi kasus pada Masyarakat Desa Tropodo Waru Sidoarjo. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

[img] Text
Safiq Abdullah_E04213096.pdf

Download (804kB)

Abstract

Secara sederhana, politik memang merupakan upaya untuk meraih kekuasaan. Di lakukan dengan berbagai strategi dan taktik. Baik itu yang bersih atau juga cara cara kotor. Dalam ruang demokrasi, perebutan kekuasaan diatur dalam pemilu. Setiap warga negara berhak untuk dipilih dan memilih. Tentu dengan aturan aturan yang berlaku dan juga sesuai dengan kententuan yang ada. Sejak dalam reformasi, momentum politik diselenggarakan dengan pemilu yang aman, jujur dan adil. Penelitian ini berjudul “Makna Hoax Ratna Sarumpaet pada Elektabilitas Prabowo Sandi di Pilpres 2019 di Desa Tropodo Kec. Waru, Kab. Sidoarjo.” Penelitian ini bertujuan untuk memberi gambaran tentang fenomena hoax Ratna Sarumpaet dan untuk mengetahui mengetahui tentang makna masyarakat Desa Tropodo Kec. Waru, Kab. Sidoarjo terhadap fenomana hoax Ratna Sarumpaet. Peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif dengan mengunakan varian studi kasus. Hal ini dimaksudkan untuk mendeskripsikan (meneliti) tentang Makna Hoax Ratna Sarumpaet bagi elektabilitas Prabowo Sandi yang dilakukan di desa Tropudo Kecamatan Waru Kabupaten Sidoarjo. Adapun kesimpulan dari penelitian ini yaitu : Yang pertama, Hoax Ratna Sarumpaet terjadi di rentang awal bulan oktober 2018. Kala itu hampir semua media nasioanal pada saat kejadian meletakkan kasus hoax ratna sarumpaet dalam hadline berita. Hoax Ratna berawal dari unggahan Facebook atas nama Swary Utami Dewi mengunggah tangkapan layar WhatsApp gambar Ratna Sarumpaet yang bengkak pada Selasa (2/10/2018) sekitar pukul 09.00 pagi. Unggahan ini nampak provatif dengan diselingi oleh hastag 2019 tetap waras. Kronologi kedua, saat poltitisi oposisi juga mulai membenarkan dan menggorengnya untuk kepentingan politik. Politisi Gerindera Rachel Maryam pukul 10.51 WIB siang di akun Twitter-nya @cumarachel menyebut bahwa kejadian penganiayaan itu benar adanya. Fadli Zond an Dahnil Simanjuntak juga sama sama mengunggah tentang penganiayaan Ratna Sarumpaet. Posisi Ratna memang menjadi salah satu anggota Tim Nasional Pemengangan paslon nomor urut 02 Prabowo Sandi. Kronologi ketiga, Prabowo bertemu Ratna Sarumpaet. Malam harinya langusng jumpa press dan menyatakan bahwa penganiayaan terhadap Ratna Sarumpaet memiliki muatan politik. Kronologi keempat, Saat sudah ada jumpa press, polisi menemukan kejanggalan. Karena pada tanggal 21 September sebelumnya Ratna tidak sedang beada di Bandung sebagaimana ramai di media bahwa Ratna dianiaya di Bandung. Yang kedua, Masyarakat Desa Tropodo Waru memaknai hoax Ratna Sarumpaet dapat dibaca dengan teori interksionisme simbolik. Dimana dengan menggunakan teori ini mengandaikan adanya bedah analisis dalam mind, self dan society. Dalam kerangka ini, para pendukung dari pasangan 01 akan semakin kuat dukungannya terhadap Jokowi. Alasan dukungan semakin logis dan meiliki kerangka yang jelas. Yakni faktor Ratna Sarumpaet tidak memungkinkan pilihan terhadap pasangan 02. Pada kesempatan yang lain juga para pendukung 02 mulai berpikir ulang untuk meneguhkan diri dalam dukungan 02. Hanya yang benar benar militan dan para pendukung Prabowo sejak tahun 2014 yang tidak tergoyahkan dukugnannya terhadap Prabowo. Terhadap para pendukung yang memiliki afiliasi dengan ormas FPI, adalah pendukung yang saat dilakukan penelitian ini termasuk dalam kelompok yang masih kuat dukungannya terhadap Prabowo. Selain itu, ada fenomena unik saat ternyata banyak pendukung Prabowo yang sudah tahu bahwa hoax Ratna Sarumpaet sebagai sesuai yang salah, namun tetap saja membelanya. Hal ini dikarenakan adanya polariasasi yang akut antara pendukung 01 dan pendukung 02. Polarisasi yang dimaksudkan adalah perihal perbebatan di media sosial perihal istilah cebong dan kampret.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Abdullah, Safiqsyafiqabd78@gmail.comE04213096
Contributors:
ContributionNameEmailNIDN
Thesis advisorNurhayati, AniekAniek.n@gmail.com196909071994032001
Subjects: Politik > Politik Islam > Persepsi Masyarakat
Keywords: Hoax; Ratna Sarumpaet; Elektabilitas Prabowo Sandi
Divisions: Fakultas Ushuluddin dan Filsafat > Filsafat Politik Islam
Depositing User: Safiq Abdullah
Date Deposited: 06 Jan 2020 04:18
Last Modified: 06 Jan 2020 04:18
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/38314

Actions (login required)

View Item View Item