This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Rizki, Mochammad (2015) ANALISIS QARD TERHADAP TRADISI HUTANG BERAS DI KELURAHAN SIMOLAWANG KECAMATAN SIMOKERTO SURABAYA. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.
|
Text
Cover.pdf Download (585kB) | Preview |
|
|
Text
Abstrak.pdf Download (224kB) | Preview |
|
|
Text
Daftar isi.pdf Download (230kB) | Preview |
|
|
Text
Bab 1.pdf Download (418kB) | Preview |
|
|
Text
Bab 2.pdf Download (449kB) | Preview |
|
|
Text
Bab 3.pdf Download (235kB) | Preview |
|
|
Text
Bab 4.pdf Download (349kB) | Preview |
|
|
Text
Bab 5.pdf Download (139kB) | Preview |
|
|
Text
Daftar pustaka.pdf Download (207kB) | Preview |
Abstract
Skripsi ini merupakan hasil dari penelitian lapangan tentang, Analisis Qard Terhadap Tradisi Hutang Beras Di kelurahan Simolawang Kecamatan Simokerto Surabaya‛ Judul ini untuk menjawab permasalahan tentang pengembalian hutang beras yang terjadi di Kelurahan Simolawang dan dianalisis menggunakan teori qard} untuk dicari kebenarannya.
Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) karena data penelitian ini diperoleh dari masyarakat melalui proses pengamatan langsung di lapangan (observasi), wawancara. Sumber data dalam penelitian ini ada dua yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder, kemudian data yang diperoleh diolah menggunakan metode deduktif terhadap teori qard.
Dalam tradisi hutang piutang yang terjadi di Kelurahan Simolawang terjadi ketika saat muqtarid mengadakan suatu hajatan, kemudian mendapatkan sumbangan atau hutangan dari muqrid yang berupa bahan-bahan pokok untuk konsumsi hajatan, kemudian pada saat mengembalikan muqtarid harus memberikan kelebihan dalam pengembaliannya sebagai bentuk rasa terimakasih pada saat muqtarid mengadakan hajatan.
Dari analisis yang telah dilakukan dan menyimpulkan bahwa hutang piutang yang terjadi di Kelurahan Simolawang Kecamatan Simokerto Surabaya tidak sah menurut hukum islam, karena masih ada pihak yang dirugikan antara muqrid dan muqtarid, hal ini karena muqtarid harus mengembalikan lebih dari setiap sumbangan atau hutang untuk hajatannya yang diterima dari muqrid, namun terdapat tafsil (alternatif) jika muqtarid memberikan tambahan tersebut dengan sukarela dan itu hukumnya sah. Sehubungan dari hasil analisis dan dapat disimpulkan, maka untuk masyarakat Kelurahan Simolawang khususnya bagi masyarakat yang melakukan tradisi hutang beras pada waktu hajatan hendaknya didasari atas rasa saling tolong menolong, dan bukan untuk mencari untung, sehingga tidak menyebabkan kerugian pada masing-masing pihak
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | Fatikul Himami | ||||||
Creators: |
|
||||||
Subjects: | Hukum Islam > Utang Piutang Muamalat Muamalah |
||||||
Keywords: | Qard; Tradisi hutang beras | ||||||
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > Hukum Ekonomi Syariah | ||||||
Depositing User: | Editor : samid library.uinsby.ac.id | ||||||
Date Deposited: | 22 Jan 2016 03:34 | ||||||
Last Modified: | 22 Jan 2016 03:34 | ||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/3845 |
Actions (login required)
View Item |