Modernisasi pondok pesantren: studi perbandingan pemikiran KH. Abdurrahman Wahid dan KH. Imam Zarkasyi

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Maulidah, Santi (2019) Modernisasi pondok pesantren: studi perbandingan pemikiran KH. Abdurrahman Wahid dan KH. Imam Zarkasyi. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

[img] Text
Santi Maulidah_A02214020.pdf

Download (1MB)

Abstract

Skripsi ini mengkaji tentang Modernisasi Pondok Pesantren (Studi Perbandingan Pemikiran KH. Abdurrahman Wahid dan KH. Imam Zarkasyi. Permasalahan yang dibahas meliputi: 1) Bagaimana riwayat hidup dan pemikiran pembaharuan pondok pesantren menurut KH. Abdurrahman Wahid? 2) Bagaimana riwayat hidup dan pemikiran pembaharuan pondok pesantren menurut KH. Imam Zarkasyi? 3) Bagaimana perbandingan pemikiran pembaharuan pondok pesantren menurut KH. Abdurrahman wahid dan KH. Imam Zarkasyi? Penulisan skripsi ini disusun menggunakan metode penilitian sejarah dengan menempuh langkah-langkah heuristik, verifikasi, interpretasi, dan historiografi.Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan sejarah dan menggunakan teori continuity and changeoleh Zamakhsyari Dhofier yang menjelaskan masalah kesinambungan ditengah pembaharuan. Pembaharuan terjadi saat tradisi baru muncul memiliki kekuatan yang baik dari sebelumnya. Meskipun, pembaharuan yang terjadi tidak akan terputus seketika, masih ada kelanjutan dengan tradisi yang lama walaupun adanya pemikiran yang baru. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: 1) KH. Abdurrahman Wahid lahir pada tanggal 4 Agustus 1940 di Denanyar-Jombang. Pembaharuan pesantren menurut KH. Abdurrahman Wahid, yakni:a) Kurikulum, kurukulum pesantren harus dalam porsi seimbang dan berkaitan dengan lapangan pekerjaan. b) Metode pendidikan,metode yang merangsang berpikir kritis, bersikap kreatif dan selalu bertanya c) Manajemen kelembagaan, kepemimpinan di pesantren harus lebih dipersiapkan sebelumnya. 2) KH. Imam Zarkasyi lahir pada tanggal 21 Maret 1910 di Gontor. Pembaharuan pesantren menurut KH. Imam Zarkasyi, yakni: a) Kurikulum, yakni 100% umum dan 100% agama. b) Metode pendidikan, sistem pengajaran dengan cara klasikal menggunakan metode modern, dan terdapat pelajaran bahasa Arab dan Inggris. c) Manajemen kelembagaan, lembaga tertinggi Pondok Gontor adalah Badan Wakaf. 3) Perbandingan pemikiran pembaharuan pesantren menurut KH. Abdurrahman Wahid dan KH. Imam Zarkasyi yakni: a) Kurikulum, menurut KH. Abdurrahman Wahid, kurukulum pesantren harus dalam porsi seimbang dan berkaitan dengan lapangan pekerjaan. Sedangkan menurut KH. Imam Zarkasyi, kurikulum Pondok Gontor adalah 100% umum dan 100% agama. b) Metode Pendidikan, menurut KH. Abdurrahman Wahid yakni metode yang merangsang berpikir kritis, bersikap kreatif dan selalu bertanya. Sedangkan menurut KH. Imam Zarkasyi, sistem pengajaran dengan cara klasikal menggunakan metode modern, dan terdapat pelajaran bahasa Arab dan Inggris.c)Manajemen kelembagaan, menurut KH. Abdurrahman Wahid, kepemimpinan di pesantren harus lebih dipersiapkan sebelumnya. Sedangkan menurut KH. Imam Zarkasyi, lembaga tertinggi di Pondok Gontor ialah Badan Wakaf.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Maulidah, Santinurfaizah.elfaaz@gmail.comA02214020
Contributors:
ContributionNameEmailNIDN
Thesis advisorHajar, Imam IbnuUNSPECIFIED196808062000031003
Subjects: Pesantren
Pembaruan
Sejarah Peradaban Islam
Divisions: Fakultas Adab dan Humaniora > Sejarah dan Peradaban Islam
Depositing User: Faizah Nur
Date Deposited: 07 Jan 2020 03:15
Last Modified: 07 Jan 2020 03:15
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/38641

Actions (login required)

View Item View Item