This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Saladin, Bustami (2018) Studi komparatif Metode Penafsiran Klasik dan Kontemporer tentang Ayat Ahkam. PhD thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.
Text
Bustami Saladin_F18312032.pdf Download (2MB) |
Abstract
Ada banyak metode dari para ahli dalam menafsirkan ayat suci al-Qur’an. Masing-masing metode tersebut tentunya memiliki perspektif yang berbeda dalam melakukan penafsiran. Di antara metode tersebut adalah hermeneutik dan metode tafsir klasik, kedua metode ini menghasilkan penafsiran yang berbeda-beda Yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Bagaimana hasil penafsiran dengan metode klasik dan hermeneutik tentang hukum potong tangan bagi pencuri, poligami dan nikah beda agama? Dasar-dasar apa saja yang melatar belakangi hasil penafsiran metode klasik dan hemeneutik tentang hukum potong tangan bagi pencuri, hukum poligami dan nikah beda agama ? Apakah implikasi hasil penafsiran antara metode klasik dan hermeneutik tentang hukum potong tangan bagi pencuri, tentang hukum poligami dan hukum nikah beda agama? Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan tafsir maudhu’i sedangkan untuk menganilisis persoalan dalam penelitian ini dengan menggunakan analisi hermeneutik. Temuan yang di dapat dalam penelitian ini adalah tentang potong tangan bagi pencuri, penafsiran dengan metode klasik berpendapat bahwa bagi pencuri harus potong tangan, sementara penafsiran dengan metode hermeneutik berpendapat hukuman bagi pencuri cukup dipenjara saja, atau diberikan hukuman yang lebih ringan dari potong tangan. Tentang hukum poligami penafsiran dengan metode klasik berpendapat boleh poligami sementara metode penafsiran dengan metode hermeneutik mengatakan tidak boleh karena sulit seorang laki-laki tersebut berlaku adil untuk istri-istrinya. Tentang nikah beda agama, penafsiran dengan metode klasik mengatakan tidak boleh bagi wanita muslimah untuk menikah dengan pria non muslim, sementara dengan metode heurmeneutik memperbolehkan wanita muslimah menikah dengan pria non muslim. Implikasi hasil penafsiran dengan metode hermeneutik terhadap ayat-ayat ahkam adalah berimplikasi terjadinya kesataraan gender dalam segala bentuk hukum, bisa saja akan meluas dan berpengaruh ke dalam hukum pembagian harta warisan antara laki-laki dan perempuan sama. Implikasi kedua dari hasil penafsiran dengan menggunakan metode hermeneutik ini adalah akan menyebabkan kebenaran al-Qur’an tidak lagi menjadi kebenaran yang haqiqi akan tetapi kebenaran yang bersifat teoritis, kebenaran haqiqi tidak akan berubah akan tetapi kebenaran teoritis dapat berubah-rubah.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (PhD) | ||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||||||||
Contributors: |
|
||||||||||||
Subjects: | Tafsir | ||||||||||||
Divisions: | Program Doktor > Ilmu Alquran dan Tafsir | ||||||||||||
Depositing User: | Bustami Saladin Mahsyar | ||||||||||||
Date Deposited: | 14 Jan 2020 03:59 | ||||||||||||
Last Modified: | 14 Jan 2020 03:59 | ||||||||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/38982 |
Actions (login required)
View Item |