Konstruksi perempuan dalam Tafsir Al Azhar karya Buya Hamka: studi analisis Gender

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Maulidi, Muhammad Hasbi (2019) Konstruksi perempuan dalam Tafsir Al Azhar karya Buya Hamka: studi analisis Gender. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

[img] Text
Muhammad Hasbi Maulidi_F02517172.pdf

Download (2MB)
Official URL: http://digilib.uinsby.ac.id/id/eprint/39073

Abstract

Penelitian tesis ini membahas tentang pemikiran Haji Abdul Malik Karim Amrullah (Hamka) tentang min nafs wāhidah yang tercantum di dalam kitabnya, yakni kitab tafsir al-Azhar. Tokoh tersebut dipilih karena merupakan pakar di bidang penafsiran al-Qur’an. Rumusan masalah dalam penelitian ini membahas tentang bagaimana pengungkapan makna min nafs wāhidah dalam al-Qur’an menurut Tafsir Al-Azhar dan bagaimana tujuan penafsiran min nafs wāhidah dalam al-Qur’an menurut Tafsir Al-Azhar. Fokus pembahasan dalam penelitian ini adalah hal-hal yang berkaitan dengan kalimat min nafs wāhidah yang terdapat pada surat an-Nisa’ ayat 1. Sementara metode yang digunakan dalam menyusun tesis ini adalah dengan menggunakan kajian kepustakaan (library research) dan analisis isi (content analysis). Metode analisis data yang digunakan adalah metode tafsir mawdu’i sebagai alat analisa, yaitu mengumpulkan ayat al-Qur’an yang memiliki makna yang sama, lalu dianalisis secara kritis dan mencari sisi persamaan serta hal-hal yang belum dibahas. Setelah dilakukan kajian di atas, penelitian menemukan: 1. Penafsiran kalimat Min nafs wāhidah menurut Hamka dalam tafsir al-Azhar yaitu walaupun berbeda coraknya, berbeda jenisnya yakni laki-laki atau perempuan, jantan atau betina, namun pada hakikatnya adalah tetap satu yaitu jenis manusia, baik laki-laki maupun perempuan adalah sama-sama manusia. 2. Kalimat min nafs wāhidah dalam al-Qur’an menurut Tafsir Al-Azhar memiliki dua tujuan yaitu pertama hendaklah manusia bertaqwa kepada Allah karena sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu dan yang kedua kepada keluarga sesama keturunan manusia dari yang satu, hendaklah kamu saling berkasih-sayang. Tidak ada yang satu lebih diunggulkan dan yang lain direndahkan, yang ada adalah saling melengkapi antara laki-laki dan perempuan. Kajian ini merupakan titik awal dari kajian konsep kesetaraan gender. Oleh karena itu, diperlukan kajian lebih lanjut untuk dapat mengetahui sejauh mana peran dan konsep kesetaraan gender dalam al-Qur’an, diimplementasikan dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara, dalam mencapai tujuan negara yaitu masyarakat adil, makmur dan sejahtera.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Maulidi, Muhammad Hasbihby.elyamani@gmail.comF02517172
Contributors:
ContributionNameEmailNIDN
Thesis advisorMusafa'ah, Suqiyahsuqiyah@uinsby.ac.id2027036301
Subjects: Gender
Keywords: Min nafs wāhidah; Tafsir al Azhar; Gender
Divisions: Program Magister > Ilmu Alquran dan Tafsir
Depositing User: Editor : Abdun Nashir------ Information------library.uinsby.ac.id
Date Deposited: 28 Jan 2020 08:03
Last Modified: 28 Jan 2020 08:03
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/39073

Actions (login required)

View Item View Item