Pembagian warisan pada warga Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII): studi kasus pada warga Lembaga Dakwah Islam Indonesia Kecamatan Kenjeran Kota Surabaya

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Syarifuddin, Achmad (2019) Pembagian warisan pada warga Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII): studi kasus pada warga Lembaga Dakwah Islam Indonesia Kecamatan Kenjeran Kota Surabaya. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

[img] Text
Achmad Syarifuddin_F02917252.pdf

Download (1MB)
Official URL: http://digilib.uinsby.ac.id/id/eprint/39082

Abstract

Penelitian ini fokus pada pembagian warisan pada warga Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Kecamatan Kenjeran Kota Surabaya. Permasalahan yang dibahas adalah konsep pembagian warisan dalam hukum kewarisan Islam dan pelaksanaan pembagian warisan pada warga LDII Kecamatan Kenjeran Kota Surabaya dalam perspektif maqasid al-mirath. Pendekatan dalam penelitian ini adalah sosiologi hukum, dan teori yang digunakan adalah teori kredo dan teori maqasid al-mirath, adapun jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan dengan metode kualitatif. Sumber data terdiri dari data primer yang diperoleh dengan teknik wawancara, dan data sekunder diperoleh dengan teknik dokumentasi, kemudian data diolah dengan teknik edit, pengelompokan, analisis secara induktif dan berakhir dengan kesimpulan. Hasil penelitian menyimpulkan, bahwa pembagian warisan dalam Islam berdasarkan hukum kewarisan Islam yang bersumber dari al-Qur’an, hadis, dan Ijtihad. Ahli waris mempunyai kewajiban terhadap pewaris sebelum harta peninggalan dibagikan, dan apabila dalam pembagian warisan terjadi kasus bagian ahli waris tidak sesuai dengan kebutuhan yang mendesak atau tidak sesuai dengan keinginan pribadi, maka berlaku metode penyesuaian pembagian harta warisan, yaitu metode musyawarah damai (tasaluh atau takharuj). Sedangkan pembagian warisan yang dilakukan oleh warga LDII dilakukan berdasarkan hukum kewarisan Islam dengan didampingi para mubalig LDII dalam pembagian warisan. Sebelum pembagian warisan, para ahli waris menjalankan kewajiban terhadap (harta) pewaris, dan mereka diperkenankan untuk melakukan musyawarah damai (tasaluh atau takharuj) dalam pendistribusian harta mereka setelah pembagian warisan secara hukum Islam. Pembagian tersebut apabila dianalisis dengan teori kredo, maka dapat disimpulkan bahwa secara umum warga LDII merupakan warga yang taat hukum Islam sebagai konsekuensi logis terhadap ajaran yang dianutnya. Dan apabila dianalisis dengan teori maqasid al-mirath, maka dapat disimpulkan bahwa pembagian warisan yang dilakukan telah memenuhi aspek-aspek dalam maqasid al-mirath, dengan demikian maka prinsip keadilan, persamaan, dan tolong menolong dalam lingkup warga LDII Kecamatan Kenjeran Kota dapat terealisasikan.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Syarifuddin, Achmadachmadsyarifuddin82@gmail.comF02917252
Contributors:
ContributionNameEmailNIDN
Thesis advisorAditoni, Agusagaditoni@yahoo.com2002106201
Subjects: Organisasi Masyarakat
Waris
Keywords: Pembagian Warisan; Warga LDII; Kecamatan Kenjeran
Divisions: Program Magister > Dirasah Islamiyah
Depositing User: Editor : Abdun Nashir------ Information------library.uinsby.ac.id
Date Deposited: 29 Jan 2020 04:23
Last Modified: 29 Jan 2020 04:23
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/39082

Actions (login required)

View Item View Item