Aplikasi pembelajaran Problem Based Learning dalam meningkatkan pemahaman anak didik pada materi Akhlak di MI Wahid Hasjim Sidoarjo

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Aminullah, Muhammad (2010) Aplikasi pembelajaran Problem Based Learning dalam meningkatkan pemahaman anak didik pada materi Akhlak di MI Wahid Hasjim Sidoarjo. Undergraduate thesis, IAIN Sunan Ampel Surabaya.

Text
Muhammad Aminullah_D11304170.pdf
Download (4MB)

Official URL: http://digilib.uinsby.ac.id/id/eprint/39150

Abstract

Suatu pendidikan dikatakan relevan dengan kehidupan jika pendidikan tersebut sesuai dengan kehidupan nyata, baik kehidupan pribadi, kehidupan keluarga, kehidupan masyarakat, clan kehidupan bangsa. Sebagaimana Tujuan Pendidikan Agama Islam yang termaktub dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No.20 Tahun 2003, yaitu: Pendidikan nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Maka dalam rangka mengantisipasi berbagai persoalan itulah, pembelajaran pendidikan agama di sekolah harus menunjukkan kontribusinya. Salah satunya adalah meningkatkan pola pembelajaran yang tidak monoton, sehingga anak didik tidak hanya dicekoki pada pembelajaran yang bersifat kognitif, tetapi harus juga meliputi segi afektif dan psikomotorik. Untuk mencakup tiga ranah di atas, maka anak didik harus memiliki pemahaman yang matang. Menurut Sudjana, Pemahaman diartikan sebagai melihat kegunaan sesuatu secara produktif. Seseorang bisa menggunakan sesuatu secara produktif jika ia bisa mengkorelasikan sesuatu dengan fakta pada suatu tujuan dan mengaplikasikannya dalam konteks nyata. Oleh Karena itu, Problem based learning yang menggunakan start poin pada permasalahan-permasalahan nyata dalam proses pembelajaran, sangat dibutuhkan untuk menumbuhkan pemahaman anak didik. Pembelajaran berbasis masalah (Problem-Based Learning) adalah suatu pandekatan pengajaran yang menggunakan masalah dunia nyata sebagai suatu konteks bagi siswa untuk belajar tentang cara berpikir kritis dan keterampilan pemecahan masalah, serta untuk memperoleh pengetahuan dan konsep yang esensial dari materi pelajaran. Pembelajaran berbasis masalah ini digunakan untuk merangsang berpikir dalam situasi yang berorientasi pada masalah, termasuk di dalamnya belajar bagaimana belajar. Menurut Dennis Sale, pembelajaran berbasis masalah (Problem based learning) pada dasarnya memiliki tiga kerangka besar dalam mengembangkannya, yaitu: Pertama, Knowledge: hams memiliki pengetahuan yang relevan. Kedua, Thinking: berpikir untuk dapat mengetahui dan yang Ketiga, Doing: Mengaplikasikan, karena dengan penerpan proses knowledge dan thinking akan lebih komperhensif pada diri peserta didik, jika ia bisa menerapkan dalam dunia nyata. Dari latar belakang diatas, maka penulis memilih W Wachid Hasjim Sidoarjo, yang memiliki misi peningkatan mutu pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan yang mengarah pada life skill. Lembaga pendidikan ini, juga telah menggunakan pembelajaran problem based learning yang bertujuan pada kebiasaan disiplin serta berakhlakul karimah dalam bergaul, baik dalam lingkup sekolah maupun di luar sekolah yang melibatkan peran serta masyarakat, sehingga lembaga pendidikan ini representatif untuk dijadikan penelitian.