This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Wahab, Mohd Zainnul Bin (2015) TRADISI MENEPAS DALAM PERKAWINAN MASYARAKAT MELAYU SIMUNJAN, SARAWAK, MALAYSIA. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.
|
Text
Cover.pdf Download (3MB) | Preview |
|
|
Text
Abstrak.pdf Download (259kB) | Preview |
|
|
Text
Daftar Isi.pdf Download (271kB) | Preview |
|
|
Text
Bab 1.pdf Download (367kB) | Preview |
|
|
Text
Bab 2.pdf Download (361kB) | Preview |
|
|
Text
Bab 3.pdf Download (292kB) | Preview |
|
|
Text
Bab 4.pdf Download (400kB) | Preview |
|
|
Text
Bab 5.pdf Download (199kB) | Preview |
|
|
Text
Daftar Pustaka.pdf Download (267kB) | Preview |
Abstract
Skripsi ini membahaskan tentang bagaimana latar belakang munculnya tradisi Menepas dalam perkawinan masyarakat melayu Simunjan, Sarawak. Selanjutnya, dibahaskan bagaimana prosesi tradisi Menepas dalam perkahwinan masyarakat melayu Simunjan, Sarawak. Setelah itu, dibahas bentuk akulturasi budaya Islam dan lokal yang terdapat di dalam pelaksanaan tradisi Menepas dan respon masyarakat Melayu Simunjan, Sarawak terhadap pelaksanaan Tradisi Menepas.
Adapun pendekatan dan kerangka teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan antropologi dan teori akulturasi dengan pendekatan fungsional (fungsional approach to acculturation). Sedangkan metode yang digunakan adalah metode etnografi dan metode fenomenologi. Pendekatan antropologi dalam tradisi menepas ini dapat dilihat pada pengucapan lagu berbentuk pantun sebagai media dalam menyampaikan peringatan atau nasihat. Metode etnografi adalah mendeskripsikan suatu kebudayaan dengan memahami suatu pandangan hidup dari sudut pandang penduduk asli. Oleh itu, peneliti langsung terjun ke masyarakat melayu Simunjan untuk melihat atau mengumpul data dari pandangan penduduk asli Simunjan tersebut.
Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa latar belakang munculnya tradisi Menepas Dalam Perkawinan Masyarakat Melayu Simunjan, Sarawak adalah terkait dengan pada waktu dulu nenek moyang masyarakat melayu Simunjan tersebut meyakini adanya ruh jahat yang boleh mengganggu dan mengancam kehidupan masyarakat melayu Simunjan tersebut. Tradisi ini harus dilaksanakan untuk mengelak tidak terjadinya sesuatu dalam perkawinan masyarakat Melayu Simunjan yang boleh mengancam kehidupan dalam berumah tangga seperti terjadinya gangguan ruh jahat, terjadinya perceraian dan hidup rumah tangga tidak aman. Oleh karena itu, maka nenek moyang masyarakat Melayu Simunjan melaksanakan tradisi Menepas ini untuk mengelak dari berlakunya perkara tersebut dan memberi kesejahteraan atau kedamaian dalam perkawinan masyarakat Melayu Simunjan tersebut. Selain itu, prosesi tradisi Menepas ini terdapat pengucapan lagu berbentuk pantu tanpa musik yang didalamnya terselit nilai-nilai Islam dan teguran agama yang digunakan warga tua untuk mendidik atau memberi pengajaran pada pemuda desa Simunjan. Kemudian, bentuk akulturasi budaya Islam dan lokal dalam tradisi Menepas adalah terkait dengan nilai-nilai Islam telah menjadi ruh dari berbagai aspek dalam pelaksanaan tradisi Menepas tersebut yang mana awalnya tradisi tersebut masih bebas dan terpesong dari agama seperti meyakini ruh-ruh jahat
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | M. Ridwan | ||||||
Creators: |
|
||||||
Subjects: | Nikah Sejarah Kebudayaan > Kebudayaan Islam |
||||||
Keywords: | Tradisi; Menepas; Perkawinan; Masyarakat | ||||||
Divisions: | Fakultas Adab dan Humaniora > Sejarah dan Kebudayaan Islam | ||||||
Depositing User: | Editor : Abdun Nashir------ Information------library.uinsby.ac.id | ||||||
Date Deposited: | 27 Jan 2016 02:48 | ||||||
Last Modified: | 27 Jan 2016 02:48 | ||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/4061 |
Actions (login required)
View Item |