Perlindungan hukum bagi penyandang disabilitas intelektual sebagai korban kekerasan dalam rumah tangga di Kabupaten Ponorogo perspektif antropologi hukum Islam

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Sabri, Fahruddin Ali (2020) Perlindungan hukum bagi penyandang disabilitas intelektual sebagai korban kekerasan dalam rumah tangga di Kabupaten Ponorogo perspektif antropologi hukum Islam. PhD thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

[img] Text
Fahruddin Ali Sabri_F13417074.pdf

Download (3MB)

Abstract

Penyandang disabilitas intelektual sebagai korban kekerasan dalam rumah tangga di Kabupaten Ponorogo memiliki hak yang sama untuk memperoleh perlindungan hukum dari sistem hukum Negara, agama, adat maupun hibrida. Pluralisme hukum ini memiliki karakter agresif, saling melengkapi, kompetitif, dan kooperatif sehingga akan memperjelas hubungan antara aktor negara dan aktor non negara. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah 1) Bagaimana penyebab KDRT terhadap penyandang disabilitas intelektual di Kabupaten Ponorogo? 2) Bagaimana strategi perlawanan disabilitas intelektual sebagai korban KDRT di Kabupaten Ponorogo untuk melindungi hak-haknya? 3) Bagaimana bentuk perlindungan hukum terhadap penyandang disabilitas intelektual sebagai korban KDRT di Kabupaten Ponorogo perspektif antropologi hukum Islam? Disertasi ini tidak bersifat etnosentris, namun tetap memperhatikan perspektif emik dan etik. Teori the semi-autonomous social field dan teori penyelesaian perkaradigunakan sebagai kerangka teoritiknya untuk menganalisis data. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) KDRT terhadap penyandang disabilitas intelektual di Kabupaten Ponorogo disebabkan oleh budaya patriarki dan disabilitas intelektual yang disandang oleh korban sebagai penyebab utama. Penyebab lainnya yaitu makrososial, psikososial, cemburu atas perlakuan orang tua yang selalu memperhatikan korban, adanya usaha untuk mengubah perilaku korban dan menyalahgunakan kekuasaan. KDRT tersebut tidak disebabkan oleh seksisme. 2) Strategi perlawanan yang dilakukan oleh korban KDRT yang menyandang disabilitas intelektual di Kabupaten Ponorogo untuk melindungi hak-haknya yaitu perlawanan secara terbuka maupun terselubung; personal, informal dan formal; dan melalui perlawanan internal maupun eksternal. 3) Bentuk perlindungan hukum terhadap penyandang disabilitas intelektual sebagai korban KDRT di Kabupaten Ponorogo perspektif antropologi hukum Islam adalah mediasi, nasihat, pemenuhan kebutuhan hidup, perlindungan sementara, tetap dalam ikatan pernikahan, pemeriksaan kesehatan dan putusan cerai. Hubungan negara-individu pada temuan penelitian ini menunjukkan bahwa rumah-rumah komunitas di Kabupaten Ponorogo sebagai suatu the semi-autonomous social field yang memiliki aturan-aturan sendiri namun rentan untuk mendapatkan pengaruh aturan dari negara, adat dan agama. Selain itu para pihak juga menggunakan teori penyelesaian perkaradalam menyelesaikan kasusnya.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (PhD)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Sabri, Fahruddin Alididin021@gmail.comF13417074
Contributors:
ContributionNameEmailNIDN
Thesis advisorNasir, M. Ridlwanm.ridlwannasir@gmail.com2017085003
Thesis advisorMasruhan, Masruhan-2004045901
Subjects: Antropologi Budaya
Hukum Islam
Kekerasan
Penyandang Cacat
Keywords: Kekerasan Dalam Rumah Tangga; Disabilitas Intelektual; Strategi Perlawanan; Perlindungan Hukum; Pluralisme Hukum
Divisions: Program Doktor > Studi Islam
Depositing User: Fahruddin Ali Sabri
Date Deposited: 23 Jun 2020 04:09
Last Modified: 23 Jun 2020 04:09
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/41558

Actions (login required)

View Item View Item