Tinjauan hukum pidana Islam terhadap putusan nomor 180/pid.b/2019/pn.lmg tentang tindak pidana pencurian spet pertanian

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Istigfari, Miftakhul Arif Fajar (2020) Tinjauan hukum pidana Islam terhadap putusan nomor 180/pid.b/2019/pn.lmg tentang tindak pidana pencurian spet pertanian. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

[img] Text
Miftakhul Arif F.I _C03213033.pdf

Download (2MB)

Abstract

Skripsi yang berjudul Tinjauan Hukum Pidana Islam terhadap Putusan Nomor 180/Pid.b/2019/PN.Lmg tentang tindak pidana pencurian spet pertanian merupakan hasil penelitian pustaka yang bertujuan untuk menjawab beberapa pertanyaan berikut: yang pertama, bagaimana dasar pertimbangan hukum Hakim dalam memutuskan sanksi terhadap pelaku tindak pidana pencurian spet pertanian (dalam Putusan Pengadilan Negeri Lamongan Nomor : 180/Pid.B/2019/PN.Lmg) dan yang kedua, bagaimana tinjauan hukum pidana Islam terhadap pelaku tindak pidana pencurian spet pertanian (dalam Putusan Pengadilan Negeri Lamongan Nomor : 180/Pid.B/2019/PN.Lmg). Data yang diperlukan dari penelitian ini dihimpun melalui kajian pustaka yang berasal dari berbagai sumber buku yang kemudian dianalisis dengan menggunakan teknik deskriptif analisis dengan pola pikir deduktif untuk memperoleh kesimpulan yang khusus dan dianalisis menurut hukum pidana islam. Proses penelitian menemukan bahwa yang pertama Pertimbangan hakim dalam perkarayang bernomorkan 180/Pid.b/2019/Pn.Lmg yang berisi tentang tindak pidana pencurian spet pertanian yang dilakukan oleh terdakwa Kharisun Arif bin Asro. Hakim menjerat terdakwa dengan pasal 362 KUHP. Dari pertimbangan hal yang memberatkan dan meringankan terdakwa, hakim menjatuhkan hukuman lima bulan kurungan sesuai dengan tuntutan Jaksa Penuntut Umum. Sekaligus harus membayar biaya perkara sebesar Rp.5.000,- (lima ribu rupiah). Tinjauan hukum pidana Islam terhadap tindak pidana pencurian spet pertanian yang dilakukan oleh terdakwa Kharisun Arif bin Asro dalam putusan Nomor. 180/Pid.b/2019/Pn.Lmg telah sesuai dengan konsep takzir dalam hal ini dikarenakan tindakan pencurian tersebut tidak memenuhi rukun sariqah pada nisab pencuriannya. Sehingga hukuman potong tangan tidak dapat diterapkan. Uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pencurian baik dengan sengaja ataupun tidak sengaja tidaklah diperbolehkan di Indonesia.Hal ini karena meresahkan masyarakat dan menimbulkan rasa ketidaknyamanan.Oleh karena itu, perlu ketegasan hukuman bagi siapapun yang melanggar agar dapat membuat efek jera bagi pelaku pencurian. Maka hendaknya para hakim harus memiliki jiwa keadilan dan ketegasan dalam menjatuhkan hukuman pada setiap perkara yang dihadapi, hukuman yang dijatuhkan harus mempunyai efek jera bagi pelaku kejahatan agar tidak terulang lagi ataupun bertambah maraknya kejahatan yang dapat merugikan orang lain serta masyarakat sebagai warga Negara yang mempunyai moral dapat melakukan kegiatan yang mencerminkan sikap budi luhur sehingga dapat mengahadirkan ketentraman dan kedamaian dalam kehidupan bermasyarakat.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Istigfari, Miftakhul Arif Fajarpecintakopi@gmail.comC03213033
Contributors:
ContributionNameEmailNIDN
Thesis advisorHatta, MohammadHatta_marina@yahoo.com2026107104
Subjects: Hukum Islam
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Hukum Pidana Islam
Depositing User: Miftakhul Arif Fajar Istigfari
Date Deposited: 24 Jul 2020 14:22
Last Modified: 24 Jul 2020 14:42
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/41922

Actions (login required)

View Item View Item