KAIDAH AL-ADAT MUHAKKAMAH PERSPEKTIF TAQI AL-DIN AL-NABHANI : STUDI KRITIK NALAR HUKUM TENTANG AL-ADAT SEBAGAI SUMBER HUKUM

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Anggraini, Ika Khusnia (2015) KAIDAH AL-ADAT MUHAKKAMAH PERSPEKTIF TAQI AL-DIN AL-NABHANI : STUDI KRITIK NALAR HUKUM TENTANG AL-ADAT SEBAGAI SUMBER HUKUM. Masters thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

[img]
Preview
Text
Cover.pdf

Download (1MB) | Preview
[img]
Preview
Text
Abstrak.pdf

Download (124kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Daftar Isi.pdf

Download (239kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 1.pdf

Download (261kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 2.pdf

Download (327kB) | Preview
[img] Text
Bab 3.pdf
Restricted to Registered users only

Download (281kB)
[img] Text
Bab 4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (252kB)
[img]
Preview
Text
Bab 5.pdf

Download (158kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Daftar Pustaka.pdf

Download (194kB) | Preview

Abstract

Sumber Hukum Islam hadir dengan membawa seperangkat norma shara’ dan memilah tradisi-tradisi yang ada. Sebagian selaras dan sebaliknya ada yang bertentangan dengan hokum shara’. Terbukti dengan diakomodasinya adat dan tradisi sebagai bagian dari sumber hukum yang disebut al-‘adat dan al-‘urf ,lalu hadir pula kaidah al-‘adat muhakkamah sebagai bentuk implementasi dari kajian al-‘adat.
Hal ini menunjukkan bahwa kehadiran Islam dipahami dengan nilai-nilainya yang member harapan kepada semua kelompok sosial yang hidup dalam wilayah sosiobudaya tertentu dan mempertimbangkan kebutuhan-kebutuhan local masyarakat di dalam merumuskan hukum-hukum agama tanpa mengubah hokum inti agama.
Taqi Al-Din Al-Nabhani, sosok pencetus lahirnya Hizb al-Tahrir memiliki pendapat yang berbeda. Menurutnya, adat dan tradisi tidak bisa dijadikan faktor determinan yang dapat mengubah hukum-hukum Islam karena tradisi tidak memiliki kekuatan untuk mengubah hukum.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kepustakaan dengan pendekatan kualitatif. Data atau obyek penelitian diambil dari khazanah kepustakaan atau literatur yakni melalui kajian mendalam terhadap argumentasi Taqi al-Din al-Nabhani dengan mengeksplorasi beberapa kitab-kitab karyanya dan beberapa karya penunjang lainnya.
MenurutTaqi al-Din, al-‘adat atau tradisi bukan ‘illah hukum dan sumber hukum. Bahkan al-‘adat adakalanya bertentangan dengan shara’. Apabila bertentangan, maka shara’lah yang menghapus dan mengubahnya. Sebab salah satu fungsishari’ah adalah untuk mengubah al-‘adat atau tradisi yang rusak yang menjadi penyebab rusaknya masyarakat. Dalam temuan kali ini terdapat pula paparan tentang epistemologi yang mendasari penolakan Taqi al-Din terhadap kaidah al-‘adat muhakkamah, diantaranya usaha penyesuaian realitas terhadap nas, penafian unsur historisitas nas, anti rasionalitas sebab keraguan terhadap kemampuan akal, adanya infiltrasi budaya (saqafah) Barat dan Lokal yang menyimpang, upaya arabisasi Islam melalui ide daulah khilafah, dan metode dakwah non-kompromistis. Hal inijuga meneguhkan bahwa universalitas Islam versi Taqi al-Din hanya memiliki tolak-ukur terhadap nas tanpa melibatkan kontekssosial, selain itu karena didasari cita-cita menyatukan umat Islam di seluruh dunia dalam satu bendera daulah islamiyyah maka saqafah atau budaya serta peradaban selain Islam hendak dilebur menjadi satu saqafah islamiyyah (budaya Islam)

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Masters)
Additional Information: Masdar Hilmy
Creators:
CreatorsEmailNIM
Anggraini, Ika KhusniaUNSPECIFIEDUNSPECIFIED
Subjects: Hukum Islam
Keywords: Al-Adat; Taqi Al-Din Al-Nabhani; Hukum; Ke-Islaman
Divisions: Program Magister > Dirasah Islamiyah
Depositing User: Editor : Abdun Nashir------ Information------library.uinsby.ac.id
Date Deposited: 29 Jan 2016 07:43
Last Modified: 03 Feb 2016 03:56
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/4268

Actions (login required)

View Item View Item