This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Erliana, Novia Dessy (2020) Pemaknaan shatr al-masjid al-haram dalam mazhab Syafii : analisis perspektif ilmu falak. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.
Text
Novia Desy_C88215032 2020-2.pdf Download (4MB) |
Abstract
Skripsi ini berjudul “Pemaknaan Shatr al-Masjid al-Haram dalam Mazhab Syafii (Analisis Perspektif Ilmu Falak)”. Adapun permasalahan yang dibahas adalah 1. Hujah Mazhab Syafii di balik pandangan fikihnya yang memaknai Shatr al-Masjid al-Haram dengan ‘Ayn al-Ka‘bah dan Jihat alKa‘bah. 2. Analisis ilmu falak terhadap pemaknaan Shatr al-Masjid al-Haram dalam Mazhab Syafii. Metode Penelitian yang digunakan ialah metode penelitian study pustaka. Data-data yang dikumpulkan meliputi pandangan atau kaul Mazhab Syafii dalam memaknai Shatr al-Masjid al-Haram dalam doktrin kiblat dan alasan atau hujah baik berdasarkan Alquran, sunah ataupun akal yang melatarbelakanginya serta buku-buku ilmu falak yang membahas tentang arah kiblat. Kemudian data yang telah terkumpul dianalisis dengan teknik deskriptif, yakni memaparkan pemaknaan Shatr al-Masjid al-Haram dengan ‘Ayn al-Ka‘bah dan Jihat alKa‘bah dan dianalisis dari sudut pandang ilmu falak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1. Hujah Mazhab Syafii di balik pandangan fikihnya yang memaknai Shatr al-Masjid al-Haram dengan ‘Ayn al-Ka‘bah berdasarkan Surah al-An’am ayat 97, Surah an-Nahl ayat 16, dan Surah Albaqarah ayat 150 serta hadis yang diriwayatkan Usamah bin Zaid. Sedangkan hujah Mazhab Syafii di balik pandangan fikihnya yang memaknai Shatr alMasjid al-Haram dengan Jihat al-Ka‘bah berdasarkan hadis yang diriwayatkan oleh Umar dan argumentasi Imam Muzani bahwa bangunan Kakbah itu terlalu kecil untuk menampung arah dari berbagai penjuru dunia serta perihal barisan salat yang lurus lagi memanjang yang tidak dapat mengenai bangunan Kakbah seluruhnya. 2. Analisis ilmu falak terhadap pemaknaan Shatr al-Masjid alHaram dengan ‘Ayn al-Ka‘bah memiliki kekurangan yakni tidak dapat mengakomodasi seluruh titik atau posisi di permukaan bumi karena pemaknaannya hanya berhenti sampai titik pusat bumi. Pemaknaan Shatr alMasjid al-Haram dengan Jihat al-Ka‘bah tidak hanya mengacu pada empat arah mata angin saja, karena varian arah begitu banyak sekali. Dalam ilmu falak titik utara dan nilai azimuth digunakan sebagai titik acuan, sehingga dapat menentukan arah secara pasti dengan mengetahui nilai azimuth tempat tersebut. Sehingga pemaknaan yang dapat mengakomodasi seluruh permukaan bumi tanpa terhalang pada suatu tempat atau posisi, bahkan di luar angkasa (proyeksinya) mengacu pada pemaknaan Shatr al-Masjid al-Haram dengan paradikama bangun bulat yang merumuskan bahwa dalam makna al-Wasath (pertengahan), Shatr Kakbah adalah Kakbah. Dalam makna al-Nishf (setengah), Shatr Kakbah ialah bidang setengah lingkaran vertikal Kakbah dengan konsekuensi jarak
terjauhnya sebesar 180°.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||||
Contributors: |
|
||||||||
Subjects: | Astronomi Hukum Islam Falak |
||||||||
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > Ilmu Falak | ||||||||
Depositing User: | erliana novia | ||||||||
Date Deposited: | 04 Sep 2020 11:35 | ||||||||
Last Modified: | 04 Sep 2020 11:35 | ||||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/43214 |
Actions (login required)
View Item |