This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Sholichah, Siti (2020) Tindak pidana perdagangan orang dalam kajian hukum positif dan fiqh jinayah : studi putusan pengadilan negeri surabaya No.1213/Pid.sus/2018/PN.Sby. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.
Text
Siti Sholichah_C03216051.pdf Download (1MB) |
Abstract
Skripsi yang berjudul “Tindak Pidana Perdagangan Orang Dalam Kajian Hukum Positif dan Fiqh Jinayah (studi putusan Pengadilan Negeri Surabaya No.1213/Pid.sus/2018/PN.Sby)” ini adalah hasil penelitian normatif untuk menjawab pertanyaan bagaimana pertimbangan hakim dalam menjatuhkan hukuman tindak pidana perdagangan orang dalam perkara pidana No.1213/Pid.sus/2018/PN.Sby dan bagaimana analisis Fiqh Jinayah terhadap pertimbangan hakim dalam menjatuhkan hukuman tindak pidana perdagangan orang pada putusan Pengadilan Negeri Surabaya No.1213/Pid.sus/2018/PN.Sby. Data penelitian dihimpun melalui data yang berkaitan dengan pendapat hakim dalam memutuskan hukuman tindak pidana perdagangan orang yang selanjutnya dianalisis dengan teknik analisis konten (isi) untuk menggambarkan atau menguraikan kasus dengan pendekatan Fiqh Jinayah. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa pertama, pertimbangan hakim dalam memutus lebih mempertimbangkan kepada unsur dalam pasal 2 ayat (1) Undang-Undang No.21 tahun 2007 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang dalam dakwaan alternatif kesatu dan tujuan dari pemidanaan yaitu sebagai pembinaan preventip dengan menjatuhkan hukuman penjara selama 1 tahun 10 bulan dan denda sebesr Rp.120.000.000,00 (seratus dua puluh juta rupiah) dengan ketentuan apabila denda tidak dapat dibayarkan maka diganti dengan hukuman kurungan selama 1 bulan daripada legalitas Undang-undangnya. Kedua, kejahatan tindak pidana perdagangan orang dalam Putusan Pengadilan Negeri Surabaya No.1212/Pid.sus/2018/PN.Sby tentang tindak pidana perdagangan orang menurut Fiqh Jinayah dikategorikan dalam jarimah takzir terhadap kehormatan dan kerusakan akhlak sehingga ketentuan hukuman terdakwa diserahkan kepada ulil amri dengan mempertimbangkan unsur dari kejahatan jenis jarimah takzirnya dan fungsi takzir yaitu kemaslahatan. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwasannya perdagangan orang tidak diperbolehkan di Indonesia karena perdagangan meresahkan masyarakat dan merampas harga diri seseorang sebagai manusia yang mempunyai harkat dan martabat. Oleh karena itu, bagi penulis hal ini perlu ketegasan hukum bagi si pelanggar maupun penegak hukum yang lebih mempertimbangan legalitas Undang-undangnya dan asas kepastian hukum agar tidak diulangi kembali oleh si pelaku.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||||
Contributors: |
|
||||||||
Subjects: | Hukum > Hukum Pidana Hukum Wanita |
||||||||
Keywords: | putusan Pengadilan Negeri Surabaya No.1213/Pid.sus/2018/PN.Sby; Perdagangan; Perdagangan manusia. | ||||||||
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > Hukum Pidana Islam | ||||||||
Depositing User: | Siti Sholichah | ||||||||
Date Deposited: | 11 Sep 2020 07:11 | ||||||||
Last Modified: | 11 Sep 2020 07:11 | ||||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/43845 |
Actions (login required)
View Item |