Konsep menyusui menurut Al Quran

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Khisriatin, Khamidah (1998) Konsep menyusui menurut Al Quran. Undergraduate thesis, IAIN Sunan Ampel Surabaya.

[img]
Preview
Text
Cover.pdf

Download (554kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Abstrak.pdf

Download (219kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Daftar Isi.pdf

Download (375kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 1.pdf

Download (5MB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 2.pdf

Download (6MB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 3.pdf

Download (9MB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 4.pdf

Download (8MB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 5.pdf

Download (579kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Daftar Pustaka.pdf

Download (177kB) | Preview

Abstract

Menyusui adalah suatu proses dimana seorang bayi memperoleh makan dan minuman air susu yang keluar dari payudara ibunya. Dimasa dahulu menurut kebiasaan yang berlaku antara kaum bangsawan arab, anak bayi tidak disusui ibunya sendiri, melainkan dikirim ke dusun untuk disusui oleh seorang perempuan yang dipercayainya. Begitu juga dengan nabi Muhammas SAW. Pada awalnya nabi disusui oleh suaibah budak wanita abu lahab selama beberapa hari kemudian abdul munthalib memberikan cucunya yang disayangi kepada siti halimah as sa’diyah untuk disusuinya. Pada hakekatnya menyusui itu dibebankan kepada ibu, karena dari sang ibulah bayi mendapatkan makanan mulai dari janin ketika masih didalam perutnya. Surat al Baqarah ayat 233 menjelaskan bahwa allah memerintahkan kepada ibu untuk menyusui bayinya selama dua tahun. Penelitian ini menggunakan studi literature atau riset kepustakaan, adapun metode yang digunakan dengan metode induksi, metode deduksi, metode komparasi serta menggunakan metode tafsir maudhu’i. Dengan jalan menghimpun ayat ayat al qur’an dari berbagai surat yang berkaitan dengan persoalan yang ditentukan sebelumnya. Adapun kesimpulan dari penelitian ini adalah untuk waktu menyusui itu dua tahun seperti yang disebutkan dalam al qur’an, apabila berdasarkan musyawarah antara suami dan istri dinilai besar manfaatnya menyusui diperpendek hingga menjadi kurang dari dua tahun maka hal itu boleh dilakukan. Dalam kegiatan menyusui anak selalu timbul satu hubungan batin yang kuat, antara ibu yang menyusukan dengan bayi yang menerima asinya, mekipun anak yang sedang disusuinya itu bukan anak kandungnya, dengan demikian jika anak disusui oleh wanita yang bukan ibu kandungnya maka secara otomatis ia akan menjadi ibunya oleh sebab itu berlaku hubungan mahram

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Khisriatin, Khamidah--059310107
Contributors:
ContributionNameEmailNIDN
Thesis advisorIhsan, M.----
Subjects: Air Susu Ibu
Keywords: Al-Quran
Divisions: Fakultas Ushuluddin dan Filsafat > Arsip Ushuluddin
Depositing User: Users 283 not found.
Date Deposited: 04 Feb 2016 02:10
Last Modified: 15 Oct 2020 16:48
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/4454

Actions (login required)

View Item View Item