TA’WIL AYAT-AYAT MUTASHABIHAT : ANALISIS TA’WIL ISTAWA DALAM AL-QUR’AN

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Dardum, Abdulloh (2015) TA’WIL AYAT-AYAT MUTASHABIHAT : ANALISIS TA’WIL ISTAWA DALAM AL-QUR’AN. Masters thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

[img]
Preview
Text
Cover.pdf

Download (1MB) | Preview
[img]
Preview
Text
Abstrak.pdf

Download (199kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Daftar Isi.pdf

Download (211kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 1.pdf

Download (485kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 2.pdf

Download (729kB) | Preview
[img] Text
Bab 3.pdf
Restricted to Registered users only

Download (592kB)
[img] Text
Bab 4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (857kB)
[img]
Preview
Text
Bab 5.pdf

Download (211kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Daftar Pustaka.pdf

Download (403kB) | Preview

Abstract

Al-Qur’an adalah sebuah kitab yang memancarkan berbagai disiplin ilmu keislaman. Kitab suci ini senantiasa mendorong pembacanya untuk melakukan pengamatan dan penelitian. Dalam konteks inilah lahir berbagai usaha untuk memahami kandungan al-Qur’an dari berbagai aspeknya, sehingga kemudian usaha tersebut menghasilkan aneka disiplin ilmu dan pengetahuan yang sebelumnya belum dikenal atau terungkap.
Al-Qur’an terkadang diungkapkan dengan gaya bahasa yang umum (‘amm) atau khusus (khas), global (mujmal) atau terperinci (mufassal), demikian pula di dalam al-Qur’an terdapat ayat-ayat yang diungkapkan dengan bahasa yang terang maknanya (muh}kam) dan ada juga yang menggunakan bahasa yang samar (mutashabih). Di antara ayat-ayat mutashabihat adalah ayat yang berbicara tentang dzat Allah SWT, seperti ayat tentang tangan, mata, wajah, istawa, dan sebagainya.
Penelitian ini berupaya untuk mendeskripsikan eksistensi kata istawa dalam al-Qur’an, makna istawa dalam istilah Arab, metode para ulama dalam memahami kata istawa dan ta’wil para ulama terhadap kata istawa.
Metode yang digunakan adalah maudu’i (tematik) yang disajikan secara deskriptif kualitatif, dengan cara mengumpulkan ayat-ayat tentang istawa yang berkaitan dengan sifat Tuhan, menyusun runtutan ayat sesuai dengan masa turunnya, mencari makna kata istawa dalam kamus Arab, melacak ta’wil para ulama terhadap kata istawa, melengkapi pembahasan dengan hadis-hadis yang relevan, memberikan analisa dan kesimpulan.
Berdasarkan metode tersebut, diperoleh kesimpulan bahwa penyebutan kata istawa di dalam al-Qur’an yang berkaitan dengan sifat Tuhan muncul sebanyak 9 kali, dengan makna yang beragam. Dalam memahami kata istawa tersebut, para ulama menggunakan dua metode: pertama, tafwid (tidak melakukan penafsiran apapun terhadap teks-teks tersebut, namun mencukupkan diri dengan penetapan sifat-sifat yang telah Allah tetapkan bagi dzat-Nya, serta menyucikan Allah dari penyerupaan terhadap hal-hal yang baru). Kedua, ta'wil (memalingkan pengertian teks-teks yang mutashabihat tersebut dari makna-makna literalnya).
Dengan menggunakan metode ta’wil, para ulama tidak memahami istawa' secara literal. Mereka tidak meyakini bahwa maksud istiwa' adalah Allah duduk atau menetap di ‘Arsh. Mereka memalingkan makna istawa dari makna literalnya kepada makna lain yang sesuai dengan sifat-sifat keagungan yang dimilik-Nya. Mereka mengartikan istawa dengan istawla atau qahara yang bermakna menguasai atau menundukkan. Hal itu dilakukan agar tidak mengantarkan kepada tajsim atau tashbih

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Masters)
Additional Information: Abdul Hadi
Creators:
CreatorsEmailNIM
Dardum, AbdullohUNSPECIFIEDUNSPECIFIED
Subjects: Tafsir > Tafsir Al Qur'an
Tafsir
Keywords: Ta’wil; Ayat Mutasyabihat; Istawa; Al Quran
Divisions: Program Magister > Ilmu Alquran dan Tafsir
Depositing User: Editor : Abdun Nashir------ Information------library.uinsby.ac.id
Date Deposited: 04 Feb 2016 08:07
Last Modified: 04 Feb 2016 08:07
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/4485

Actions (login required)

View Item View Item