Konsep Milk al-Yamin menurut teori tafsir Maqasidi Tahir Ibn 'Ashur

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Fatimah, Nur Lailatul (2020) Konsep Milk al-Yamin menurut teori tafsir Maqasidi Tahir Ibn 'Ashur. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

[img] Text
Nur Lailatul Fatimah_E93216140.pdf

Download (1MB)

Abstract

Penelitian ini bermula dari persepsi miring dari beberapa akademisi tafsir tentang pemaknaan milk al-yamin yang kemudian dijadikan sebagai dasar dalam hukum bermuamalat. Juga atas beberapa pemahaman yang salah dari kalangan tertentu tentang perbudakan dalam Islam. Pemahaman-pemahaman tersebut kiranya tidak dapat disandingkan dengan syariat Islam yang telah dibawa oleh Nabi Muhammad sejak 14 abad yang lalu. Berdasarkan beberapa pertimbangan, penulis pada akhirnya memilih pembahasan atas milk al-yamin untuk diteliti dan dikaji dalam bentuk penafsiran maqasidi agar dapat mengemukakan tujuan yang dimaksudkan oleh Shari’ dalam ketentuan-ketentuannya yang membicarakan tentang milk al-yamin. Tafsir maqasidi yang dipilih ialah Tafsir Ibn ‘Ashur yang memiliki teori serta karya tafsir dengan pendekatan maqasidi. Penafsiran Ibn ‘Ashur berlandaskan pada maqasid al-shari’ah yang telah dituliskannya dalam sebuah karya lain. Dalam tulisannya tentang maqasid al-shari’ah Ibn ‘Ashur membagi maqasid al-shari’ah menjadi dua, yang kedua-duanya memiliki maslahat yang sama dan harus ditegakkan. Untuk menganalisis milk al-yamin yang didasarkan pada penafsiran Ibn ‘Ashur, maka dirumuskan dua pertanyaan, yaitu: 1) Bagaimana teori tafsir maqasidi Tahir Ibn ‘Ashur?; 2) Bagaimana aplikasi teori maqasidi Tahir Ibn ‘Ashur terhadap konsep milk al-yamin?.Dengan menggunakan pendekatan maqasidi Ibn ‘Ashur dapat disimpulkan hasil penelitian sebagai berikut: 1) Tafsir maqasidi ibn ‘Ashur merupakan penafsiran dengan mengungkap maqasid Alquran dengan berlandaskan pada maqasid al-shari’ah. Dalam hal ini Ibn ‘Ashur membagi maqasid al-shari’ah menjadi dua yaitu maqasid al-shari’ah al-‘ammah dan maqasid al-shari’ah al-khassah. Maqasid al-shari’ah al-ammah didirikan atas lima unsur yaitu al-ftrah, al-samahah, al-maslahah, al-musawah, dan al-hurriyyah. Adapun maqasid al-shari’ah al-khassah khsusus menyangkut permasalahan-permasalahan yang berkaitan dengan hukum-hukum dalam bermuamalat; 2) Perbudakan tidak diperkenankan dalam Islam sehingga semua jalan yang melahirkannya ditutup, kecuali satu yaitu dari jalur peperangan. Dengan menganalisis pada teori Ibn ‘Ashur dalam maqasid al-shari’ah, maka konsep milk al-yamin dalam Alquran disebutkan sebagai wasilah untuk memerdekakan budak. Pembebasan budak ialah maqasid al-shari’ah al-ammah yang mencakup kelima unsur yang dijadikan sebagai pion yang membentuknya. Sedangkan dalam kategori kemaslahatannya, pembebasan budak termasuk dalam al-maslahah al-daruriyyah. Dengan demikian, setiap orang diharapkan meluruskan kesalahpahaman tentang ketentuan-ketentuan milk al-yamin maupun perbudakan sebagai perintah Allah dalam menghapuskannya.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Fatimah, Nur Lailatullailatulfatimah46@gmail.comE93216140
Contributors:
ContributionNameEmailNIDN
Thesis advisorIffah, Iffahivamuzammil@yahoo.co.id2013076901
Thesis advisorBillah, Mutamakkin--197709192009011007
Subjects: Hukum Islam
Hukum Islam > Perkawinan
Tafsir > Tafsir Al Qur'an
Keywords: Milk al-Yamin; Tafsir Maqasidi; Ibn ‘Ashur.
Divisions: Fakultas Ushuluddin dan Filsafat > Ilmu Alquran dan Tafsir
Depositing User: Nur Lailatul Fatimah
Date Deposited: 15 Nov 2020 07:46
Last Modified: 15 Nov 2020 07:46
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/45025

Actions (login required)

View Item View Item