Tradisi Ngabulȃ di tengah Tantangan Modernitas: praktik Tabarruk di Pesantren Bangkalan

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Andriani, Fera (2021) Tradisi Ngabulȃ di tengah Tantangan Modernitas: praktik Tabarruk di Pesantren Bangkalan. PhD thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

[img] Text
Fera Andriani_F53417026.pdf

Download (4MB)

Abstract

Ngabulâ merupakan sebuah tradisi yang dilakukan oleh sebagian santri yang ada di pesantren-pesantren Bangkalan dalam rangka mencari berkah (tabarruk) dengan jalan mengabdi kepada kiai. Orang-orang yang melakukannya disebut sebagai kabulâ, kabulâ’ân, atau khaddam. Mereka merupakan komponen yang sangat penting bagi kehidupan kiai dan juga pesantren di Bangkalan, akan tetapi studi mengenai kabulâ dan tradisi ngabulâ sendiri masih belum banyak dilakukan. Untuk itu, penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi tradisi ini dengan menjawab beberapa permasalahan. Pertama, bagaimana pemaknaan tradisi ngabulâ di pesantren Bangkalan menurut para pelakunya? Kedua, bagaimana dinamika tradisi ngabulâ di pesantren Bangkalan dalam konteks teori continuity and change John Obert Voll? Ketiga, bagaimana tipologi tradisi ngabulâ di pesantren Bangkalan di tengah tantangan modernitas? Penelitian ini menggunakan paradigma definisi sosial untuk memaknai tradisi ngabulâ dengan mengaplikasikan fenomenologi Schutz. Dalam fenomenologinya, Schutz memberikan perhatian pada pertumbuhan, perubahan, dan proses tindakan. Karena itu dipandang perlu untuk menyandingkan fenomenologi ini dengan teori tentang keberlangsungan dan perubahan. Teori yang digunakan untuk melihat tradisi ini adalah continuity and change yang dikonsepsikan oleh John Obert Voll dalam memandang perkembangan Islam di dunia modern, yaitu dengan four basic styles of action, yaitu tindakan adaptasionis, fundamentalis, konservatif, dan aspek personal. Dalam disertasi ini, peneliti memodifikasi teori tersebut dalam upaya untuk mengkontekstualisasikan dengan realita yang ada dan dengan temuan di lapangan. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknis analisis data untuk penelitian fenomenologis ini menggunakan model Moustakas yang disederhanakan oleh Cresswel. Penelitian ini menemukan beberapa hal, yaitu: pertama, bahwa tradisi ngabulâ bagi pelaku yang terlibat di dalamnya (para kabulâ, kiai dan keluarganya, dan orang tua kabulâ) bermakna penghormatan, pengabdian, media pembelajaran, dan sumber keberkahan. Kedua, terdapat continuity and change dalam tradisi ngabulâ, yaitu dalam motif, tujuan, dan bentuk praktik ngabulâ. Untuk mengamati keberlangsungan dan perubahannya, peneliti menggunakan basic styles of action yang dikonsepsikan Voll dengan modifikasi dan penambahan, yaitu: adaptasi, otoritas teks, tindakan konservatif, karisma, dan tambahan dari peneliti adalah perlakuan baik dari pihak kiai (generous manner). Ketiga, tipologi tradisi ngabulâ di era modernitas ini adalah; pertama, yang masih seperti dulu yang dalam konteks ini disebut tradisi asli, kedua, mengalami penyesuaian yang dalam dalam konteks ini disebut tradisi adaptif, ketiga; berubah bentuk yang dalam konteks ini disebut tradisi trasformatif.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (PhD)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Andriani, Feraferaandriani23@gmail.comF53417026
Contributors:
ContributionNameEmailNIDN
Thesis advisorA'la, Abdabdalabs@gmail.com2005095701
Thesis advisorRiyadi, Abdul Kadirriyadi.abdulkadir@gmail.com2013087003
Subjects: Pendidikan > Pesantren
Keywords: Tradisi Ngabulâ; Modernitas; Tabarruk,
Divisions: Program Doktor > Studi Islam
Depositing User: Fera Andriani
Date Deposited: 14 Feb 2021 14:12
Last Modified: 14 Feb 2021 14:12
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/46464

Actions (login required)

View Item View Item