Studi analisis hukum pidana islam terhadap UUpornografi Nomor 44 Tahun 2009 dan Pasal 27 Ayat (1) UU Nomor 19 Tahun 2016 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Dimejo, Muhammad Multazam Singo (2020) Studi analisis hukum pidana islam terhadap UUpornografi Nomor 44 Tahun 2009 dan Pasal 27 Ayat (1) UU Nomor 19 Tahun 2016 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

[img] Text
Muhammad Multazam Singo Dimejo _C03215019.pdf

Download (1MB)

Abstract

Dalam penelitian ini, data yang diperlukan dan diperoleh dari kajian kepustakaan yaitu berupa teknik analisa undang-undang, dokumentasi serta kepustakaan. Setelah data terkumpul, data dianalisis dengan metode deskriptif analisis dengan menggunakan polapikir deduktif yaitu mengemukakan data yang bersifat umum kemudian ditarik menjadi data yang lebih khusus yaitu analisa dalam suatu Undang-Undang. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa dalam Undang-Undang pornografi dan Undang-Undang informasi dan transaksi elektronik dirasa sangatlah sama, dimana dalam hal ini pembahasanya tertuju pada pidana pornografi akan tetapi pada undang-undang tersebut telah membahas secara keseluruhan tentang tindak pidana pornografi beserta hukumanya. Akan tetapi untuk undang- undang informasi dan transaksi elektronik hanya membahas tentang penyebaran pornografi di media elektronik beserta hukumannya yang dimana dalam pasal 27 ayat (1) berbunyi bahwasanya tindakan yang memuat unsur keasusilaan dan yang dimuat di dalam media sosial dikenakan hukuman 6 tahun penjara atau membayar denda sebesar 1.000.000.000 (satu milyar), dan di zaman yang moderen ini banyak kasus pornografi di media elektronik yang masih menggunakan Undang-Undang pornografi dibandingkan undang-undang informasi dan transaksi elektronik. Dalam hal ini untuk hukum Islamnya sangatlah berbeda yang dimana dalam undang-undang pornografi menurut hukum islam perbuatan tersebut adalah perbuatan zina, akan tetapi dalam undang-undang informasi dan transaksi elektronik itu digolongkan pada perbuatan tabarruj yang dimana hukumanya melalui ta’zir yang berkaitan dengan pemeliharaan tubuh manusia, dan islam sangatlah tidak diperlbolehkan membuka aurat baik muslim maupun muslimah. maka dari itu berperilaku tabbaruj adalah hal yang sangat bertentangan di islam. Sejalan dengan kesimpulan di atas, untuk penegak hukum terutama hakim sebagai Ulil Amri yang diberikan kekuasaan untuk mengadili sebagai wakil tuhan yang ada di bumi. Sebaiknya dalam memutuskan suatu perkara harus berdasarkan ketentuan yang berlaku dihukum pidana dan hukum islam, agar supaya di setiap keputusannya dapat memenuhi rasa keadilan bagi masyarakat.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Dimejo, Muhammad Multazam Singom.multazam83@gmail.comC03215019
Contributors:
ContributionNameEmailNIDN
Thesis advisorMusyafah, Nur Lailatulshafaadesign@yahoo.com2006047901
Subjects: Pornografi
Keywords: UU pornografi; Pornografi; Transaksi Elektronik.
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Hukum Pidana Islam
Depositing User: Muhammad Multazam Singo Di Mejo
Date Deposited: 02 Mar 2021 11:25
Last Modified: 02 Mar 2021 11:25
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/46678

Actions (login required)

View Item View Item