Kesetaraan Wanita dengan Babi dan Anjing: studi pemaknaan hadis pada Kitab Sunan Abu Dawud No. Indeks 704

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Mufidah, Nilna (2013) Kesetaraan Wanita dengan Babi dan Anjing: studi pemaknaan hadis pada Kitab Sunan Abu Dawud No. Indeks 704. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

[img] Text
Nilna Mufidah _ E33209013.pdf

Download (3MB)

Abstract

Rentang waktu 200 tahun, dan hal ini cukup memberi peluang kemungkinan keragaman teks hadis . dengan melihat latar historis yang seperti inilah penelitian hadis masih perlu dilakukan untuk memenuhi khazanah intelektualitas muslim dalam memahami landasan suatu problematika dengan melalui pemahaman pada Al sunnah. Salah satu hadis yang perlu untuk dikaji dengan ulang terutama pada sisi kehujjahannya adalah hadis tentang kesetaraan wanita Dengan Babi dan Anjing Dalam Kitab Sunan Abu Dawud. Wanita merupakan makhluk yang mulia didalam Islam. Wanita nantinya akan menjadi seorang ibu yang mana berkat perjuangannya pertumbuhan manusia akan terus berjalan. Akan tetapi beberapa fakta ditemukan terkait dengan posisi wanita yang berada sejajar dengan anjing dan babi dalam hal yang berpotensi membatalkan salat. Muncullah beberapa pendapat mengenai maksud dari fakta tersebut sehingga relefansi hadis ini perlu untuk di ulas kembali agar mendapatkan pemaknaan yang lebih komprehensif tentang Kesetaraan Wanita Dengan Babi dan Anjing Pada Kitab Sunan Abu Dawud No. Indeks 704, maka didapatkan rumusan masalah sebagai berikut: 1). Bagaimana kualitas, kehujjahan dan maksud dari hadis tentang Wanita, Anjing dan Babi Dalam Perspektif Hadis Pada Kitab Sunan Abu Dawud No. Indeks 704: Studi Pemaknaan Hadith. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa kualitas sanad hadis tentang Wanita, Anjing dan Babi adalah Shahih, mengingat banyaknya ulama yang memberikan penilaian terpuji. Sedangkan dari segi matannya dapat dikatakan shahih, karena matan hadis Abu Dawud ini tidak bertentangan dengan Alquran, dan akan tetapi hadis tersebut dikategorikan maqbul termasuk kategori maqbul ghairu ma’mulun bihi. Sehingga dapat dijadikan sebagai hujjah tapi dapat dijadikan dasar dalam kehidupan sekarang. Karena terdapat hadis bantahan dari Aisyah yang merasa tidak terima jika disamakan dengan kedua hewan hina itu. Kedua hadis tersebut valid tetapi berdasarkan beberapa penelitian, konsep gender dalam Islam dan pendapat ulama hadis dari Aisyah dinilai lebih kuat. Dalam pengkajian maksud hadis tentang Wanita, Anjing dan Babi ditemukan bahwa dengan lewatnya wanita, anjing, babi, khimar, orang yahudi, dan orang majusi didepan orang salat, tidak menjadikan salatnya menjadi batal. maksud putus dalam hadis ini ialah rusaknya konsentrasi dari orang yang salat tersebut sehingga berpotensi membatalkan salat.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Mufidah, Nilnanilnamuf@gmail.comE33209013
Contributors:
ContributionNameEmailNIDN
Thesis advisorSaifullah, Saifullah--20130125001
Subjects: Hadis
Wanita
Keywords: Kesetaraan Wanita Dengan Babi dan Anjing ; Kitab Sunan Abu Dawud No. Indeks 704; 3.
Divisions: Fakultas Ushuluddin dan Filsafat > Ilmu Hadis
Depositing User: Nilna Mufidah
Date Deposited: 28 Feb 2021 10:44
Last Modified: 28 Feb 2021 10:44
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/46835

Actions (login required)

View Item View Item