Studi kritis otoritas kitab Shahih Al-Bukhari: kajian sosio-politik kodifikasi hadis Abad III hijriah

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Syafik R, Moh. (2021) Studi kritis otoritas kitab Shahih Al-Bukhari: kajian sosio-politik kodifikasi hadis Abad III hijriah. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

[img] Text
Moh. Syafik R_E95217067.pdf

Download (2MB)

Abstract

Sejarah yang terjadi pada abad III H adalah sejarah yang begitu kelam. Hal tersebut disebabkan karena sejarah pada abad III H diwarnai dengan pertentangan sosio-pilitik yang cukup ketat. Pada saat itu banyak problem-problem yang terjadi, diantaranya Shahih al-Bukhari muncul jauh di abad III H. Padahal masih lebih dahulu Al-Muwatta’ dan Musnad Imam Ahmad yang lebih dahulu mengawali terkodifikasinya hadis. Kedua, pada masa kodifikasi kitab Shahih al-Bukhari dilaksanakan terdapat beberapa pertentangan yang seharusnya keshahihan kitab ini perlu dipertanyakan, yaitu perselisihan antara Khalifah (pemerintah) dengan ahli hadis, fanatisme golongan dan para pemalsu hadis dari golongan kaum ahli fiqh dan ilmu kalam. Berdasarkan rumusan masalah tersebut rumusan masalah penelitian ini adalah sebagaimana berikut, bagaimana Proses Kodifikasi hadis sebelum munculnya Shahih al-Bukhari? Bagaimana Proses kodifikasi Shahih al-Bukhari dilakukan? Bagaimana pertentangan sosio-politik yang terjadi di abad III H tersebut dan apa pengaruhnya terhadap kitab Shahih al-Bukhari? Dengan metode penelitian kualitatif peneliti berusaha menemukan jawaban dari permasalahan di atas dengan cara membuka buku-buku dan kitab-kitab terkait yang bersangkutan. Dilengkapi dengan teori konstruksi sejarah peneliti di sini berusaha memunculkan sejarah-sejarah yang bertentangan dan diteliti lebih lanjut ada atau tidaknya pengaruh sosio-politik yang terjadi di abad III H dengan kitab Shahih al-Bukhari. Hasil pada penelitian ini adalah sebagaimana berikut, Pertama, keadaan kodifikasi hadis saat sebelum adanya Shahih Al-Bukhari terbagi menjadi terdapat dua kitab yang juga mengawali proses pengumpulan hadis-hadis shahih menjadi sebuah kitab, yaitu al-Muwatta’ dan Musnad Imam Ahmad. Kedua, Kodifikasi Shahih al-Bukhari dimulai sejak al-Bukhari umur 16 tahun di Makkah, madinah dan negara-negara lainnya. Dengan menggunakan periwayatan yang paling tinggi Imam al-Bukhari hanya memasukkan hadis dengan periwayatan paling shahih. Ketiga, Pergulatan politik tidak mengenai Imam al-Bukhari, tapi mengenai terhadap kitab shahihnya, tanpa menyebabkan keshahihannya diragukan. Karena pertentangan sosio-politik abad III H hanya terjadi pada guru Imam Bukhari (Hambali) yang menyebabkan periwayatannya agak lama sebab menunggu hambali bebas dari penjara saja. Selain itu kodifikasi tetap lancar dan otoritasnya dengan sosio politik cukup kuat. Dan untuk menangkis dari maraknya kaum zindik serta pemalsual hadis oleh kaum ahli fiqh dan ahli ilmu kalam bukhari menggunakan periwayatan nomer satu yang menolak perawi yang tidak dapat dipercaya.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Syafik R, Moh.mohsyafikr@gmail.comE95217067
Contributors:
ContributionNameEmailNIDN
Thesis advisorRochmawati, Idaidarahma@uinsby.ac.id2123017602
Subjects: Hadis
Keywords: Kodifikasi; Shahih al-Bukhari; dan Pertentangan sosio-politik abad III H.
Divisions: Fakultas Ushuluddin dan Filsafat > Ilmu Hadis
Depositing User: Moh. Syafik R
Date Deposited: 09 Apr 2021 12:10
Last Modified: 09 Apr 2021 12:10
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/47097

Actions (login required)

View Item View Item