Bias penafsiran ayat-ayat kepemimpinan: aplikasi metode kesusastraan Amin al-Khuli

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Akbar, Anillahi Ilham (2021) Bias penafsiran ayat-ayat kepemimpinan: aplikasi metode kesusastraan Amin al-Khuli. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

[img] Text
Anillahi Ilham Akbar_E93217052.pdf

Download (1MB)

Abstract

Adanya pro dan kontra berbagai kalangan terhadap boleh tidaknya menjadikan kaum non-muslim sebagai pemimpin bagi Umat Islam dengan menggunakan beberapa ayat al-Qur’an, yang secara tekstual berupa larangan menjadikan kaum non-muslim sebagai seorang pemimpin, sebagai landasanya. Maka perlu adanya kajian terhadap bias (pergeseran) makna penafsiran ayat-ayat tersebut. Sebab tidaklah mungkin Alquran sebagai kitab suci yang notabenenya adalah Firman Tuhan mengandung unsur-unsur diskrimanasi di dalamnya. Berdasarkan hal tersebut, maka rumusan masalah yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah 1) Bagaimana penggunaan metode kesusastraan Amin al-Khuli dalam menafsirkan ayat-ayat kepemimpinan, dan 2) Bagaimana implikasi penggunaan metode kesusastraan Amin al-Khuli terhadap bias makna penafsiran ayat-ayat kepemimpinan. Sehingga penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penggunaan metode kesusastraan Amin al-Khuli dalam menafsirkan ayat-ayat kepemimpinan serta implikasinya terhadap bias makna penafsiran terhadap ayat tersebut. Untuk menjawab permaslahan yang ada, maka penelitian ini menggunakan dengan pendekatan sastra Amin al-Khuli bahwa dalam setiap memahami Alquran perlu melakukan kajian terhadap dua aspek, yakni aspek-aspek yang berada di sekitar Alquran (Dirasah Ma Haul al-Qur’an) maupun aspek-aspek di dalam diri Alquran itu sendiri (Dirasah Ma Fi al-Qur’an). Berdasarkan hal tersebut, maka penelitian ini menghasilkan bahwa ayat-ayat yang dipahami sebagai ayat larangan untuk menjadikan non-muslim sebagai pemimpin diyakini terdapat bias makna di dalamnya. Ayat-ayat tersebut tidak bisa diklaim sebagai ayat larangan menjadikan non-muslim sebagai pemimpin hanya berdasar pada kata yang bisa merujuk dan diartikan sebagai ‘pemimpin’, karena sifat dari penafsiran atau pemahaman seseorang terhadap ayat Alquran hanyalah bersifat relatif dan temporal. Bahkan lafadz awliya>’ yang oleh sebagian orang dipahami sebagai ‘pemimpin’ tersebut memiliki berbagai macam arti dan penggunaannya dalam beberapa ayat Alquran, dan dalam hal ini ia lebih cenderung dipahami sebagai pelindung, teman setia atau teman kepercayaan. Sehingga penggunaan metode kesusastraan Amin al-Khuli dalam merespon bias makna penafsiran ayat-ayat kepemimpinan yakni dapat mengetahui makna asal kata dan berbagai macam penggunaannya, serta menghindari dan meminimalisir kepentingan ideologis individu maupun kepentingan politik kekuasaan dalam penafsiran suatu ayat.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Akbar, Anillahi Ilhamanillahi.akbar@gmail.comE93217052
Contributors:
ContributionNameEmailNIDN
Thesis advisorChozin, Fadjrul Hakamhakam@uinsby.ac.id2006075901
Subjects: Kepemimpinan
Keywords: Amin al-Khuli; kepemimpinan; kepemimpinan non-muslim
Divisions: Fakultas Ushuluddin dan Filsafat > Ilmu Alquran dan Tafsir
Depositing User: Anillahi Ilham Akbar
Date Deposited: 02 May 2021 22:33
Last Modified: 02 May 2021 22:33
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/47756

Actions (login required)

View Item View Item