Analisis konsep neurosain spiritual dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam untuk siswa Sekolah Dasar

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Listiana, Heni (2020) Analisis konsep neurosain spiritual dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam untuk siswa Sekolah Dasar. PhD thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

[img] Text
Heni Listiana_F05331310.pdf

Download (3MB)

Abstract

Saat ini pembelajaran harus mengadopsi temuan neurosains. Pembelajaran sangat membutuhkan pengetahuan tentang kerja otak. Neurosains telah mengkaji spiritualitas manusia, sebagai salah satu potensi yang luhur. Pendidikan berusaha mengembangkan semua potensi yang ada pada diri manusia. Pembelajaran pendidikan agama Islam bertujuan untuk menjadikan muslim menjadi hamba yang beriman dan bertakwa kepada Allah Swt. Dalam neurosains, pada usia sekolah dasar terjadi perkembangan-perkembangan pada bagian otak. Corteks Prefrontal berada pada lobus frontal, (yang menjalankan fungsi eksekutif), Area Asosiasi (sebagai distributor pada semua jaringan) , Sistem Limbik (pengendali emosi), dan Sistem Saraf Otonom (penjaga fungsi-fungsi dasar kehidupan) dapat distimulasi sejak dini melalui pembelajaran dengan menggunakan konsep neurosains spiritual. Jenis penelitian ini adalah pustaka dengan analisis isi konten berupa analisis deskriptif. Metode penelitian menggunakan sumber primer berupa bibliografis dan artikel jurnal ilmiah. Hasil penelitian ini menunjukkan: 1) Konsep neurosain spiritual dalam pembelajaran pendidikan agama Islam untuk siswa sekolah dasar adalah konsep pembelajaran pendidikan agama Islam berlandasakan pada Operator Neurospiritual (ONS) untuk mengembangkan pengalaman spiritual, makna hidup, emosi positif, dan ritual dalam wujud proses dan kesadaran akan keyakinan kepada Allah SWT berupa pengalaman tentang kenikmatan, cinta, maaf, dan penerimaan dengan mempertimbangkan bagian otak pembelajaran yang meliputi batang otak (brainstem), cerebral korteks (otak intelektual), dan sistem limbik (otak emosi) dengan mempertimbangkan perkembangan anak siswa sekolah dasar. 2) Neurosains spiritual berpijak pada seluruh aspek aktivitas pembelajaran yang dimulai dari potensi fitrah manusia yaitu sistem saraf (neurosains). Konsep ini dibangun berdasarkan pada landasan pendidikan filosofis, religius, sosiologis, psikologis, dan neurofisiologis. Kelima landasan ini saling terintegrasi dalam tiga komponen utama pembelajaran pendidikan agama Islam yaitu jaringan saraf, kompetensi, dan motivasi instrinsik-ekstrinsik. Operator Neurospiritual menggerakkan ketiga komponen utama tersebut untuk mencapai konsep neurosains spiritual dalam pembelajaran pendidikan agama Islam untuk siswa sekolah dasar.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (PhD)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Listiana, Henihenilistianabisa@gmail,comF05331310
Contributors:
ContributionNameEmailNIDN
Thesis advisorMuzakki, Akh.akh.muzakki@uinsby.ac.id2009027401
Thesis advisorRusydiyah, Evi Fatimaturevi_fatimatur@yahoo.com2027127301
Subjects: Pendidikan Islam
Keywords: Neurosains Spiritual; Pembelajaran; Pendidikan Agama Islam; Siswa Sekolah Dasar.
Divisions: Program Doktor > Pendidikan Agama Islam
Depositing User: Heni Listiana Listiana
Date Deposited: 15 Jun 2021 22:01
Last Modified: 15 Jun 2021 22:01
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/48029

Actions (login required)

View Item View Item