Kontroversi turunnya Isa Bin Maryam: komparasi Tafsir Al-Qur’an Al-Adim dan Tafsir Al-Qur’an Al-Hakim

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Rahmasari, Luthfiana Devi Erica (2021) Kontroversi turunnya Isa Bin Maryam: komparasi Tafsir Al-Qur’an Al-Adim dan Tafsir Al-Qur’an Al-Hakim. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

[img] Text
Luthfiana Devi Erica Rahmasari_ E03217024.pdf

Download (2MB)

Abstract

Permasalahan yang dibahas dalam skripsi ini ialah mengenai bagaimana penafsiran Ismail bin Katsir dan Muhammad Abduh dalam menafsirkan ayat kisah tentang turunnya Nabi Isa, apa perbedaan dan persamaan penafsiran Muhammad Abduh dan Ismail bin Katsir tentang ayat kisah turunnya Nabi Isa, serta bagaimana latar belakang adanya perbedaan terhadap penafsiran ayat kisah turunnya Nabi Isa oleh Muhammad Abduh dan Ismail bin Katsir. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan dan persamaan serta latar belakang penafsiran antar kedua mufassir tentang ayat kisah turunnya Nabi Isa. Penelitian ini bersifat deskriptif analitik, menggunakan metode analisis dengan tafsiran Al-Qur’an serta menggunakan pendekatan tafsir muqarrin atau metode komparatif yang membandingkan konsep, pemahaman, teori atau metodologi yang pengumpulan datanya berupa dokumentasi. Hasil dari penelitian ini ialah Ibnu Katsir menuliskan bahwa Nabi Isa ketika itu tidak disalib seperti keyakinan bangsa Yahudi dan Nasrani namun Ia diangkat ke langit dan diselamatkan Allah dari peristiwa tersebut bahwa yang disalib ialah Judas murid Nabi Isa yang berkhianat. Ibnu Katsir juga menambahkan beberapa hadis dan ayat Al-Qur’an yang digunakan keyakinkan bahwa Nabi Isa tidak mati secara tragis dan akan diturunkan diakhir zaman kelak. Ada tiga hal yang mungkin terjadi pada Nabi Isa kala peristiwa penyaliban, yang pertama Nabi Isa dibuat tidur dan diangkat ke langit ruh dan jasadnya, kedua Nabi Isa masih hidup dan diangkat ke langit ruh dan jasadnya, dimana nantinya Nabi Isa akan turun pada akhir zaman dan menengahi manusia kemudian ketika perkara dunia sudah selesai Allah mematikan Nabi Isa. ketiga Nabi Isa dibuat meninggal ruhnya dan ditempatkan atau diangkat ke langit. Sedangkan Muhammad Abduh tidak menggunakan teori israiliyyat dan selain hadis mutawatir sebagai pelengkap penafsiran Al-Qur’annya sehingga beliau tidak mempercayai adanya kisah turunnya Isa sebelum hari kiamat kelak dan mengimani bahwa Isa setelah diangkat rohnya ke sisi Allah tidak akan diturunkan lagi ke bumi guna menyelamatkan syariat agama Nabi Muhammad.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Rahmasari, Luthfiana Devi Ericaluthfianadevi1812@gmail.comE03217024
Contributors:
ContributionNameEmailNIDN
Thesis advisorIwanebel, Fejrian Yazdajirdiwanebel@uinsby.ac.id2004039001
Subjects: Nabi dan Rasul
Tafsir > Tafsir Al Qur'an
Agama dan Ilmu Pengetahuan
Keywords: Kontroversi Turunnya Isa bin Maryam; Isma’il bin Katsir; Muhammad Abduh.
Divisions: Fakultas Ushuluddin dan Filsafat > Ilmu Alquran dan Tafsir
Depositing User: Luthfiana Devi Erica Rahmasari
Date Deposited: 15 Jul 2021 14:17
Last Modified: 15 Jul 2021 14:17
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/48456

Actions (login required)

View Item View Item