Tinjauan yuridis dan hukum pidana islam terhadap putusan nomor 267/Pid.B/2018/PN.Njk tentang pencurian dengan pemberatan

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Zakki, Dimas Achmada (2021) Tinjauan yuridis dan hukum pidana islam terhadap putusan nomor 267/Pid.B/2018/PN.Njk tentang pencurian dengan pemberatan. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

[img] Text
Dimas Achmada Zakki_C93217080.pdf

Download (1MB)

Abstract

Skripsi yang telah penulis susun bertujuan untuk menjawab permasalahan tentang bagaimanakah pertimbangan hukum hakim terhadap putusan Pengadilan Negeri Nganjuk nomor 267/Pid.B/2018/PN.Njk tentang Tindak Pidana Pencurian dengan Pemberatan serta permasalahan yang kedua adalah Bagaimanakah Tinjauan Yuridis dan Hukum Pidana Islam Terhadap Putusan Nomor 267/Pid.B/2018/PN.Njk tentang Tindak Pidana Pencurian dengan Pemberatan. Jenis penelitian yang digunakan pada skripsi ini adalah penelitian kualitatif yang menggunakan pendekatan yuridis normatif untuk menjawab rumusan masalah yang ada. Penulis menggunakan teknik dokumentasi dan teknik Kepustakaan (Library Research) guna mengumpulkan data penelitian, penulis memeriksa berkas-berkas tertulis seperti putusan Pengadilan Negeri Nganjuk nomor 267/Pid.B/2018/PN.Njk., buku-buku, peraturan-peraturan dan yang lain sebagainya. Dalam penelitian tersebut memperoleh kesimpulan tentang apa yang dilakukan terdakwa Revolusianto bin Sriono dalam Putusan Nomor 267/Pid.B/2018/PN.Njk kurang sesuai dengan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana terutama Pasal 364 KUHP dan PERMA No. 2 Tahun 2012, kurang tepat jika terdakwa dihukum menggunakan Pasal 363 ayat (1) butir ke-4 sedangkan nilai barang yang dicuri kurang dari Rp. 2.500.000,- atau lebih tepatnya Rp.1.545.250,- yang seharusnya lebih tepat untuk menggunakan Pasal 364 KUHP yang dijelaskan lagi dalam PERMA No. 2 Tahun 2012 untuk dijatuhkan kepada terdakwa karena memenuhi semua unsur dalam pasal itu. Sedangkan dalam hukum Islam hukumannya terbagi menjadi dua pendapat berdasarkan besaran nisab. Menurut Imam Malik dan juga Imam Syafi’i perbuatan pencurian terdakwa akan dikenai hukuman had potong tangan karena nilai yang telah dicuri oleh terdakwa sudah mencapai nisab sebesar ¼ dinar atau tiga dirham, dan menurut Imam Abu Hanifah dan yang lainnya maka perbuatan pencurian yang dilakukan terdakwa tidak dapat dihukum dengan hukuman had hal ini dikarenakan nilai benda yang telah dicuri terdakwa kurang dari nisab yaitu sebesar 1 dinar atau 10 dirham, maka hukuman yang akan diterima oleh terdakwa adalah hukuman takzir. Dalam penelitian ini penulis memberikan saran kepada masyarakat umum untuk tidak melakukan tindak pidana pencurian karena perbuatan itu merupakaan perbuatan yang merugikan orang lain. Saran untuk penegak hukum adalah dalam menjatuhkan hukuman kepada terdakwa harus memperhatikan betul-betul apa yang sebenarnya dilakukan terdakwa, berapa nilai barang yang dicuri, hal ini dimaksudkan agar tidak terjadi ketidaksesuaian yang bertentangan dengan peraturan yang ada dalam menghukum terdakwa.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Zakki, Dimas Achmadaachmadazakki@gmail.comC93217080
Contributors:
ContributionNameEmailNIDN
Thesis advisorHatta, Moh.Hatta_marina@yahoo.com2026107104
Subjects: Hukum > Hukum Pidana
Hukum > Hukum Pidana Islam
Hukum Islam > Pencurian
Keywords: Pencurian; Pencuri.
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Hukum Pidana Islam
Depositing User: Dimas Achmada Zakki
Date Deposited: 18 Jul 2021 05:31
Last Modified: 18 Jul 2021 05:31
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/48577

Actions (login required)

View Item View Item