Estimasi laju eksploitasi hasil tangkapan dari hiu tikus (Alopias pelagicus dan Alopias superciliosus) di Unit Pelaksana Teknis Pelabuhan Perikanan Pantai (UPT PPP) Muncar Banyuwangi

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Nahdliya, Nahdliya (2021) Estimasi laju eksploitasi hasil tangkapan dari hiu tikus (Alopias pelagicus dan Alopias superciliosus) di Unit Pelaksana Teknis Pelabuhan Perikanan Pantai (UPT PPP) Muncar Banyuwangi. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

[img] Text
Nahdliya_H04217013.pdf

Download (1MB)
[img] Text
Nahdliya_H04217013.pdf

Download (1MB)

Abstract

Hiu berperan sebagai predator puncak dalam rantai makanan dan menjaga keseimbangan ekosistem laut. Di Indonesia hanya ada dua spesies hiu tikus yang dapat teridentifikasi, yaitu Alopias pelagicus dan Alopias superciliosus. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui distribusi sebaran panjang, nisbah kelamin, hubungan panjang standar dan panjang kelamin, serta mortalitas dan laju eksploitasi hiu tikus yang didaratkan di Brak, pasar ikan dan UPT PPP Muncar Banyuwangi. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dan survei sampel dengan studi kasus perikanan tangkap hiu tikus. Hasil penelitian menunjukkan distribusi sebaran panjang A. pelagicus didominasi rentang ukuran 67-79 cm PCL (pre caudal length) dan A. superciliosus didominasi rentang ukuran 145- 165 cm PCL (pre caudal length). Perbandingan antara betina dan jantan pada spesies A. pelagicus 1,1:1 (dinyatakan dalam kondisi seimbang) dan spesies A. superciliosus 1,9:1 (dinyatakan tidak seimbang). Nilai koefisien korelasi antara sebaran panjang dan panjang klasper pada spesies A. pelagicus dan A. superciliosus masing-masing adalah 76.8%, dan 59,4%, yang menandakan adanya korelasi pertambahan panjang standar dengan bertambahnya panjang klasper. Parameter mortalitas dan laju eksploitasi A. pelagicus dibedakan antara betina dan jantan. Laju eksploitasi A. pelagicus 0.85/tahun untuk betina dan 0.7/tahun untuk jantan. Parameter mortalitas dan laju eksploitasi A. superciliosus tidak dibedakan antara jantan dan betina karena jumlah sampel tidak mencukupi untuk analisis lebih lanjut. Laju eksploitasi A. superciliosus sebesar 0.83/tahun. Hasil penelitian ini menandakan telah terjadi eksploitasi berlebih terhadap kedua spesies tersebut (kondisi lebih tangkap/over exploited).

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Nahdliya, Nahdliyananahdliya@gmail.comH04217013
Contributors:
ContributionNameEmailNIDN
Thesis advisorMauludiyah, Mauludiyahmauludiyah17@gmail.com2017118204
Thesis advisorMaisaroh, Dian Sarimaisaroh.ds@uinsby.ac.id198908242018012001
Subjects: Ilmu Kelautan
Keywords: Alopias pelagicus; Alopias superciliosus; mortalitas; laju eksploitasi.
Divisions: Fakultas Sains dan Teknologi > Studi Ilmu Kelautan
Depositing User: Nahdliya Nahdliya
Date Deposited: 22 Jul 2021 07:57
Last Modified: 13 Aug 2021 14:04
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/48730

Actions (login required)

View Item View Item