This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Wahyu, Muhammad (2021) Peran dan upaya Majelis Ulama Indonesia Jawa Timur dalam moderasi pandangan keagamaan. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.
Text
Muhammad Wahyu_E91216042.pdf Download (1MB) |
Abstract
Riset ini bertujuan mendalami peran dan upaya Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur dalam moderasi pandangan keagamaan. Sejak terbentuk pada tanggal 26 juli 1975, MUI memerankan tugas sebagai pembimbing, pembina serta pengayom bagi kaum muslimin yang berada di seluruh Indonesia. Dalam fungsinya sebagai wadah umat Islam, MUI berposisi sebagai katalisator heterogenitas umat dengan mengutamakan moderasi dalam mengatasi perbedaan yang ada, baik di dalam umat Islam ataupun kebinekaan dalam konteks kebangsaan. Melalui riset ini penulis mencoba mendalami bagaimana fungsi moderasi pandangan keagamaan dalam tubuh MUI dengan mengambil lokus di Jawa Timur. Dari segi pendekatan, penulis menggunakan teori konstruksi sosial untuk melihat dan mendiskusikan peran dan upaya MUI Jatim dalam moderasi pandangan keagamaan. Riset ini menemukan sejumlah fakta bahwa:
Pertama, pemikiran atau ide setiap tokoh MUI Jawa Timur sedikit mengarah ke arah komprehensif dengan berlandaskan paham ahlussunnah wal jamaah yang menjadikan kemurnian dari ajaran-ajaran Islam sebagaimana dibawa oleh Rasulullah. Selain itu MUI juga menekankan intisari ajaran Islam tanpa melihat status dari perorangan tersebut. Sehingga di manapun dan kapanpun masyarakat bisa berdialog secara Islami dengan menjunjung tinggi nilai-nilai kultural dalam masyarakat, dengan begitu juga Islam dapat menjadi Islam yang mengedepankan musyawarah atau berdialog sesuai dengan kajian-kajian keilmuan, dan menjadikan Islam sebagai agama yang penuh kedamaian.
Kedua, konstruksi moderasi beragama di MUI Jatim tertuang dalam 3 dialektis: Eksternalisasi, objektivasi, dan internalisasi. Secara eksternalisasi, setiap argumen dari beberapa tokoh MUI tentang moderatisme didasari oleh penggalan teks yang ada di kitab suci atau kajian terdahulu. Beragamnya hasil tafsiran ulama terdahulu menjadi penyokong untuk berargumentasi dalam merespons kondisi sosial keagamaan saat ini. Secara objektivasi, istilah moderat dimaknai oleh MUI Jatim sebagai istilah dalam mengambil jalan tengah dalam beragama, tidak memihak satu sama lain, menjadi penengah dalam masalah-masalah yang membuat umat Islam menjadi tidak harmonis yang disebabkan oleh perbedaan pandangan. Dan internalisasi, proses konstruksi MUI Jatim dalam upaya membangkitkan jiwa muslim yang moderat dimulainya dari bagaimana sifat karakteristik dari moderat itu sendiri. Jika istilah moderat dipahami dengan sempit kemudian pemahaman tersebut diserap oleh setiap individu atau kelompok, maka yang terjadi adalah masyarakat akan sempit pula dalam tindakannya, sebagaimana contoh minim aspek toleransi, minim rasa empati, dan minim pula aspek-aspek yang lain.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||||
Contributors: |
|
||||||||
Subjects: | Islam > Organisasi Ijtihad Ulama |
||||||||
Keywords: | MUI Jatim; Konstruksi Sosial; dan Islam Moderat. | ||||||||
Divisions: | Fakultas Ushuluddin dan Filsafat > Aqidah Filsafat Islam | ||||||||
Depositing User: | Muhammad Wahyu | ||||||||
Date Deposited: | 22 Jul 2021 08:51 | ||||||||
Last Modified: | 22 Jul 2021 08:51 | ||||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/48797 |
Actions (login required)
View Item |