Uji fitokimia dan aktivitas antibakteri ekstrak metanol buah dan kulit buah kecapi (Sandoricum koetjape) terhadap bakteri Staphylococcus epidermidis

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Sari, Ayu Winda (2021) Uji fitokimia dan aktivitas antibakteri ekstrak metanol buah dan kulit buah kecapi (Sandoricum koetjape) terhadap bakteri Staphylococcus epidermidis. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

[img] Text
Ayu Winda Sari_H71217026.pdf

Download (3MB)

Abstract

Staphylococcus epidermidis merupakan salah satu bakteri penyebab infeksi kulit. Pemberian antibiotik menjadi pengobatan yang dilakukan untuk mengobati suatu infeksi penyakit. Antibiotik yang digunakan terus-menerus menimbulkan resistensi bakteri. Perlu dilakukan pencarian senyawa antibakteri yang berasal dari tanaman. Tanaman kecapi (Sandoricum koetjape) merupakan tanaman yang memiliki potensi sebagai antibakteri alami. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui senyawa metabolit sekunder, kadar fenolik dan flavonoid total ekstrak buah dan kulit buah kecapi, mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak metanol buah dan kulit buah kecapi terhadap bakteri S. epidermidis, mengetahui konsentrasi hambat minimum (KHM) dan konsentrasi bunuh minimum (KBM). Metode uji fitokimia dilakukan secara kualitatif skrining fitokimia. Uji kuantitatif total fenol dan flavonoid menggunakan spektrofotometer Uv-Vis. Metode difusi kertas cakram untuk mengetahui daya hambat menggunakan konsentrasi 5%, 20%, 35%, 40%, 55%, 75%, 90%, dan 100%. Metode dilusi untuk mengetahui nilai KHM dan KBM dengan konsentrasi 100%;50%;25%;12,5%;6,25%;3,125%;1,56%;0,78. Analisis data hasil uji difusi cakram menggunakan SPSS 16 dengan uji Kruskall Wallis dan Mann-Whitney. Ekstrak buah dan kulit buah kecapi mengandung senyawa flavonoid, fenol, tanin, saponin, alkaloid dan terpenoid. Pada ekstrak buah dan kulit buah kecapi berturut-turut, total kadar fenolik yaitu 2,69%;0,18% dan total kadar flavonoid yaitu 0,69%; 1,24%. Hasil uji Kruskal-Wallis (p<0,05) menunjukkan bahwa konsentrasi ekstrak buah dan kulit buah kecapi berpengaruh terhadap pertumbuhan bakteri S. epidermidis. Konsentrasi terbaik ekstrak buah dan kulit buah kecapi berturut turut pada konsentrasi 100% sebesar 8,8 mm dan 90% sebesar 11,3 mm. Ekstrak metanol buah dan kulit buah kecapi menunjukkan nilai KHM pada konsentrasi 12,5%, sedangkan nilai KBM pada konsentrasi 3,12% dan 12,5%.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Sari, Ayu Windaayuwindasar@gmail.comH71217026
Contributors:
ContributionNameEmailNIDN
Thesis advisorAgustina, Evaeva_agustina@uinsby.ac.id2030088901
Thesis advisorFaizah, Hanikhanikfaizah@uinsby.ac.id8927000020
Subjects: Biologi
Keywords: Antibakteri; Konsentrasi Bunuh Minimum (KBM); Konsentrasi Hambat Minimum(KHM); Sandoricum koetjape; Staphylococcus epidermidis; Zona hambat.
Divisions: Fakultas Sains dan Teknologi > Studi Biologi
Depositing User: AYU WINDA SARI
Date Deposited: 15 Aug 2021 10:02
Last Modified: 15 Aug 2021 10:02
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/49574

Actions (login required)

View Item View Item