Makna tembang Macapat dalam Tradisi Rokat Pernikahan di Desa Pinggir Papas Sumenep

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Mila, Setiawati (2021) Makna tembang Macapat dalam Tradisi Rokat Pernikahan di Desa Pinggir Papas Sumenep. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

[img] Text
Mila Setiawati_E02217020.rar

Download (3MB)

Abstract

Budaya atau tradisi bukanlah sesuatu yang kuno, meskipun terbilang warisan dari para leluhur. Namun terkadang di dalam suatu budaya atau tradisi memiliki makna dan arti serta nilai-nilai moral yang memberikan pengetahuan kehidupan keagamaan, yang bersumber dari para leluhur. Contoh saja seperti wali songo yang menggunakan tradisi Tembang macapat dalam menyebarkan misi dakwah keagamaannya pada kala itu. Sebab pada saat itu masyarakat tertarik dengan kesenian. Bahkan hingga sampai saat ini tradisi tersebut dilestarikan oleh masyarakat, khususnya masyarakat Sumenep. Tembang Macapat dijadikan sebagai tradisi rokat (selametan) oleh masyarakat Sumenep, karena dianggap nilai-nilai tuntunan dan tontonan tembang macapat dapat membawa banyak manfaat bagi masyarakat. yang terkandung dalam makna yang tersirat pada layang (cerita) tembang macapat. Dari kegelisahan fenomena tersebut, tujuan penelitian ini adalah untuk memahami, menganalisis dan menjelaskan prosesi, serta makna tembang macapat dalam tradisi rokat pernikahan di Desa Pinggir Papas Sumenep. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kualitatif, dengan pengumpulan datanya melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Dan penelitian ini menggunakan teori George Herbert Mead tentang interaksionisme simbolik, dalam Teori Interaksionisme Simbolik Mead menitik fokuskan pada interaksi dan simbol. Prosesi Rokat dilakukan ketika panegghes selesai membacakan layang (cerita) tembang macapat, dilanjut dengan menyajikan sesajen untuk rokat dan untuk prosesi siraman pada anak yang di rokat. Prosesi siraman dilakukan karena dipercaya oleh masyarakat Desa Pinggir Papas dapat membersihkan dan menjauhkan anak yang dirokat dari bala’ dan hal-hal buruk lainnya. Dan makna pembacaan tembang macapat dianggap oleh masyarakat memiliki banyak fungsi, yaitu fungsi keagamaan yang mana tradisi macapat ini memuat unsur nilai keagamaan di dalamnya, sehingga diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan keagamaan dan juga ketaqwaan kepada Allah. Tradisi macapat dipercaya bisa membawa keselamatan dan juga sebagai sarana mendatangkan rezeki bagi seseorang yang menyelenggarakannya. Oleh karena itu, Tembang macapat dijadikan sebagai Tradisi Rokat pernikahan karena dianggap makna dari tembang macapat banyak manfaatnya.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Mila, Setiawatimilasetiawati300@gmail.comE02217020
Contributors:
ContributionNameEmailNIDN
Thesis advisorFeryani, Umi Rosidahferyani66@gmail.com196902081996032003
Subjects: Tradisi Islam
Keywords: Tembang Macapat; Tradisi Rokat; Pernikahan.
Divisions: Fakultas Ushuluddin dan Filsafat > Studi Agama - Agama
Depositing User: mila setiawati
Date Deposited: 19 Aug 2021 01:55
Last Modified: 19 Aug 2021 01:55
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/49636

Actions (login required)

View Item View Item