Pesan-pesan moral dari Kisah Maryam dan Isa: analisis surah Maryam [19]: 26-35

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Jawwafi, Ahmad Fiqhan (2021) Pesan-pesan moral dari Kisah Maryam dan Isa: analisis surah Maryam [19]: 26-35. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

[img] Text
Ahmad Fiqhan Jawwafi_E73214045.pdf

Download (5MB)

Abstract

Secara umum, ada dua hal yang melatarbelakangi urgensi dilakukannya penelitian ini. Pertama, dekadensi moral yang semakin parah di kalangan masyarakat, tak terkecuali para pelajar. Kedua, adanya berbagai jawaban atau solusi yang diberikan oleh Al-Qur’an dalam upaya menanggulangi dekadensi moral tersebut, salah satunya yang tercermin dalam kisah Maryam dan Isa AS yang tertuang dalam surah Maryam [19]: 26-35. Di samping itu, berdasarkan telaah penelitian terdahulu yang penulis lakukan, terbukti belum ada yang fokus mengkaji pesan-pesan moral dari kedua tokoh tersebut dalam potret penanggulangan dekadensi moral. Oleh karenanya, ada dua permasalahan yang akan dikaji pada skripsi ini; (1) pesan-pesan moral dari kisah Maryam dan Isa yang tertuang dalam surah Maryam [19]: 26-35, dan (2) kontekstualisasi pesan-pesan moral tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Penelitian ini menghasilkan dua temuan pokok. Pertama, pesan-pesan moral yang tercermin dari kisah Maryam AS dan Isa teridentifikasi dalam beberapa poin, yakni (1) saum, (2) inni ‘abd Allah, (3) mubarakan aynama kuntu aw awsani bi al-salah wa al-zakah dan (4) barran bi walidati wa lam yaj‘alni jabbaran shaqiyyan. Kedua, beberapa pesan moral ini l pada akhirnya dikontekstualisasikan di masa sekarang, sehingga melahirkan sikap “khusus” dan “umum” terhadap berita hoaks. Sikap “khusus” merujuk pada ideal moral yang tercermin dari sikap Isa AS. Adapun yang dimaksud dengan “khusus” di sini merujuk pada konteks kekinian yang spesifik, yakni berbagai informasi, berita atau keyakinan palsu yang dialamatkan pada Nabi Isa dan Maryam. Semisal, informasi yang menganggap bahwa keduanya adalah tuhan, anak tuhan, dan lain sebagainya. Sedangkan sikap “umum” merujuk pada Maryam. Yang dimaksud “umum” di sini ialah konteks kekinian yang lebih universal, yakni mencakup segala informasi atau berita yang tidak berdasar atau belum tentu kebenarannya. Bahwa dalam menghadapi informasi semacam ini, sikap Maryam patutlah diteladani. Yaitu dengan cara menahan diri untuk tidak terburu-buru dalam mengafirmasi sebuah berita, sebelum kebenarannya benar-benar terbukti.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Jawwafi, Ahmad Fiqhanablenk95@gmail.comE73214045
Contributors:
ContributionNameEmailNIDN
Thesis advisorMusyarrofah, Musyarrofahe.musyarrofah@yahoo.co.id2014067102
Subjects: Akhlak
Al Qur'an
Tafsir
Keywords: Pesan-pesan moral; Kisah Maryam dan Isa; surah Maryam [19]: 26-35; kontekstualisasi.
Divisions: Fakultas Ushuluddin dan Filsafat > Ilmu Alquran dan Tafsir
Depositing User: Ahmad Fiqhan Jawwafi
Date Deposited: 18 Aug 2021 23:19
Last Modified: 18 Aug 2021 23:19
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/49669

Actions (login required)

View Item View Item