Analisis hukum islam terhadap pilihan hidup membujang karena trauma di Kelurahan Tawanganom Kecamatan Magetan Kabupaten Magetan

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Admaji, Mochamad Nur Wijanarko (2021) Analisis hukum islam terhadap pilihan hidup membujang karena trauma di Kelurahan Tawanganom Kecamatan Magetan Kabupaten Magetan. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

[img] Text
Mochamad Nur Wijanarko Admaji_C91216168.pdf

Download (1MB)

Abstract

Merupakan hasil penelitian lapangan yang menjawab pertanyaan tentang bagaimana kasus memilih hidup membujang karena trauma di Kelurahan Tawanganom Kecamatan Magetan Kabupaten Magetan dan bagaimana analisis hukum islam terhadap pilihan hidup membujang karena trauma di Kelurahan Tawanganom Kecamatan Magetan Kabupaten Magetan. Data penelitian ini dihimpun menggunakan teknik penelitian lapangan (field research), data yang dikumpulkan berdasarkan fakta yang ada dilapangan sebagai objek penelitian. Yang pertama: teknik analisa data skripsi ini menggunakan teknik diskriptif analisis dengan pola pikir deduktif yaitu, teknik analisa dengan cara memaparkan data apa adanya, dalam hal ini data tentang tujuan kasus memilih hidup membujang karena trauma, kemudian dianalisa dengan menggunakan metode sadd al-dhari>’ah dalam hukum islam. Yang kedua: pola pikir deduktif adalah pola pikir yang berangkat dari variable yang bersifat umum, dalam hal ini metode sadd al-dhari>’ah dalam hukum islam kemudian selanjutnya dijadikan sebagai pisau analisa terhadap variable yang bersifat khusus, dalam hal ini tujuan membujang karena trauma. Dari hasil penelitian ini pertama, menunjukkan bahwa subyek memiliki daya dan upaya atau tingkat kecenderungannya (prevalence) untuk sembuh sangat kecil sekali karena, ia tidak mau menyadari jika lagi sakit trauma sehingga, memberikan dampak dalam dirinya atau memunculkan motif yaitu, tidak menikah bahkan sampai usia sekarang yaitu 52 tahun, ini merupakan trauma yang tidak dapat disembuhkan sehingga, jika ia menikah bisa mendatangkan mudarat yang lebih banyak dan bisa saja memberikan tekanan pada dirinya kedua, jika bertemunya antara maslahat dan mafsadah maka, yang didahulukan mafsadah karena, untuk menghindari dampak yang lebih besar mengarah kepada hal yang negative, sesuai dengan Qawa>’id fiqhiyah berbunyi menolak kemafsadahan lebih didahulukan dari pada meraih kemaslahatan. Berdasarkan hasil penelitian di atas maka: pertama, hendaknya tetap harus bisa menerima keadaan yang menjadi pilihan hidupnya, harus aktif mengikuti kegiatan masyarakat yang positif, seperti menghadiri majelis ilmu, sholat berjamaah di masjid dan berikhtiar untuk mencari rezeki yang halal agar memiliki optimis dalam menjalani kehidupan; kedua, hendaknya subyek berkonsultasi ataupun berobat kepada ahli psikologi yaitu, tentang trauma yang dia alami agar dapat disembuhkan.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Admaji, Mochamad Nur Wijanarkomnurwijanarko@gmail.comC91216168
Contributors:
ContributionNameEmailNIDN
Thesis advisorSaoki, Saokisauqiamin@gmail.com2004047405
Subjects: Hukum Islam > Perkawinan
Keywords: Hidup membujang; Trauma.
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Hukum Keluarga Islam
Depositing User: nur nur nur
Date Deposited: 15 Nov 2021 11:18
Last Modified: 15 Nov 2021 11:18
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/51046

Actions (login required)

View Item View Item