Propaganda Eks HTI pasca pembubaran pada film Jejak Khilafah Di Nusantara perspektif Umberto Eco

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Hanifiyyah, Sonia Millatil (2022) Propaganda Eks HTI pasca pembubaran pada film Jejak Khilafah Di Nusantara perspektif Umberto Eco. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

Text
Sonia Millatil Hanifiyyah E91217054.pdf
Download (1MB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis propaganda ormas eks-HTI terhadap penayangan film Jejak Khilafah di Nusantara (JKDN). Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif. Adapun film tersebut termasuk kedalam jenis film dokumenter yang mana penayangan pertamanya ditayangkan pada tanggal 20 Agustus 2020 atau bertepatan pada tanggal 1 Muharrom 1442 ( Tahun Baru Islam) dengan durasi pemutaran 52 menit 36 detik. Film ini berisikan tentang adanya sejarah jejak perjalanan Khilafah di bumi Nusantara. Banyak sekali yang mengkritik penayangan film tersebut, diantaranya ada tokoh cendekiawan muslim Prof. Azzumardi Azra dan juga ada Prof. Oman Fathurrahman, ahli filologi Islam. Peter Carey ahli sejarah dan juga Ismail Fahmi yang mana ia juga ahli teknologi, mereka mengkritik bahwasanya film itu hanyalah khayalan semata, sebab tidak ada jejak khilafah di bumi Nusantara ini. Banyak juga yang menuding bahwasanya penayangan film tersebut ada sangkut pautnya terhadap salah satu kelompok organisasi islam yang pergerakannya sempat dibubarkan oleh pemerintah.Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode analisis semiotika Umberto Eco. Penulis menganalisis terkait modus dari penayangan film tersebut dan juga dampak dari penayangannya. Dengan menggunakan analisis semiotika Umberto Eco yang digunakan penulis dapat mengetahui letak propaganda penayangannya bagaimana. Adapun aspek yang digunakan dalam menganalisis film tersebut, penulis membagi beberapa scene penayangan yang dirasa kejanggalan pada penayangannya. Sehingga dapat ditarik sebuah hasil penelitian bahwa kita harus lebih selektif lagi dalam menerima informasi, terutama dalam dunia film sebab pengaruh nya sangat kuat untuk memengaruhi pemikiran kita. Juga keyakinan kita, Jangan sampai ada penyelewengan informasi karena minimnya pemahaman kita sebagai Interpretant.