Analisis fenomenologi Edmund Husserl terhadap komodifikasi agama di ruang publik: studi kasus penggunaan simbol-simbol Islam pada Pilkada Sumenep 2020

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Khalilurrahman, Khalilurrahman (2022) Analisis fenomenologi Edmund Husserl terhadap komodifikasi agama di ruang publik: studi kasus penggunaan simbol-simbol Islam pada Pilkada Sumenep 2020. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

Text
Khalilurrahman_E91217082.pdf
Download (2MB)

Abstract

Dalam naskah skripsi yang berjudul “Analisis Fenomenologi Edmund Husserl Terhadap Komodifikasi Agama di Ruang Publik; Studi Kasus Penggunaan Simbol-Simbol Islam Pada Pilkada Sumenep 2020”, penulis akan memfokuskan penelitian ini pada kasus Pilkada Sumenep tahun 2020 lalu yang dilatarbelakangi oleh maraknya penggunaan simbol-simbol Islam serta santernya wacana-wacana keislaman yang digunakan oleh tokoh-tokoh agama, elite-elite politik, dan simpatisan para calon sebagai alat legitimasi untuk melanggengkan ambisi politik pada Pilkada Sumenep 2020 lalu. Mereka menggunakan Islam sebagai salah satu faktor penting untuk memobilisasi masyarakat Sumenep, karena secara historis masyarakat Sumenep dalam hal kepatuhan beragama masih dianggap cukup kental, ini menjadi peluang tersendiri bagi kelompok yang bersangkutan untuk menggandeng pihak-pihak tertententu yang dianggap punya pengaruh besar di tengah-tengah masyarakat. Berdasarkan masalah di atas maka timbul sebuah pertanyaan bagaimana komodifikasi agama di ruang publik pada Pilkada Sumenep 2020? lalu bagaimana analisis fenomenologi Edmund Husserl terhadap Pilkada Sumenep 2020? Maka dari itu penulis melakukan penelitian lapangan (field research) dengan menggunakan metode pendekatan fenomenologi Edmund Husserl yang bertujuan untuk mengetahui fenomena esensial serta mengungkap pengalaman seseorang. Studi kasus yang berorientasi pada fenomena atau gejala yang bersifat alamiah untuk kemudian dianalisis dan diinterpretasikan secara luas dan mendalam dengan sumber primer dan sumber sekunder.