Epistemologi Tafsīr Tartīb Nuzūlī: studi komparatif karya M. ‘Izzah Darwazah dan M. ‘Ābid al-Jābirī

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Affandi, Abdullah (2020) Epistemologi Tafsīr Tartīb Nuzūlī: studi komparatif karya M. ‘Izzah Darwazah dan M. ‘Ābid al-Jābirī. PhD thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

[img] Text
Abdullah Affandi_F23416205.pdf

Download (4MB)

Abstract

Ada kesepakatan bahwa al-Qur’an yang ada tidak disusun berdasarkan urutan turunnya (tartīb nuzūlī), melainkan berdasarkan tartīb muṣḥaf yang disusun pada masa ‘Uthman bin ‘Affān dengan beragam problematikanya. Secara tidak langsung, hal ini berdampak pada sistematika penulisan kitab-kitab tafsir, di mana mayoritas ditulis berdasarkan tartib mushaf dan sebagian secara tematik (mauḍū’ī). Belakangan muncul kecenderungan baru untuk menafsirkan al-Qur’an berdasarkan kronologis pewahyuannya (tartīb nuzūlī). Hingga saat ini, ada sejumlah mufassir yang menggunakan sistematika nuzūlī dan telah mengaplikasikannya dalam karya tafsirnya, di antaranya adalah Izzah Darwazah, Abd al-Qādir bin Muḥammad Mullā Ḥuwaish, As’ad Aḥmad Alī, Abd al-Raḥmān Ḥasan Ḥabannaka, dan Ābid al-Jābirī. Dalam hal ini, penulis tertarik untuk meneliti tafsir Izzah Darwazah dan Ābid al-Jābirī dari aspek epistemologis, karena belum ada peneliti yang mencoba melakukan dialog yang serius dan kritis antara kedua tokoh tersebut. Adanya metode yang disusun menurut tartīb nuzūlī, merupakan cara baru dalam ranah tafsir. Penelitian tentang masalah epistemologi tafsir menjadi penting, karena masalah epistemologis tidak hanya menjadi masalah filsafat, tetapi juga masalah semua disiplin ilmu keislaman, sehingga kajian Islam - khususnya dalam kajian al-Qur’an - dapat selalu dikembangkan.Dengan metode analisis komparatif dan pendekatan historis-filosofis, penelitian kepustakaan ini hendak menjawab persoalan epistemologis tafsīr tartīb nuzūlī yang direpresentasikan oleh karya Darwazah dan al-Jābirī. Adapun persoalan tersebut adalah: apa sumber penafsiran Darwazah dan al-Jābirī?, bagaimana metode tafsir yang digunakan Darwazah dan al-Jābiri?, dan bagaimana validitas tafsīr tartīb nuzūlī karya Darwazah dan al-Jābirī?Dari hasil penelitian diketahui bahwa baik Darwazah maupun al-Jābirī memandang dan mengaplikasikan penafsiran dalam paradigma fungsional dengan menggunakan sumber-sumber penafsiran ma’thūr dan ra’y secara bersamaan (bi al-iqtirānī). Dalam hal metodologi penafsiran, keduanya menggunakan sistematika tartīb nuzūl, dan pendekatan sosio-historis. Perbedaan keduanya hanya terletak pada keluaasan penjelasan penafsirannya, jika Darwazah masuk dalam kategori iṭnābī, sedangkan al-Jābirī masuk dalam kategori ijmālī. Sementara terkait dengan validitas penafsiran, kedua karya tafsir tersebut dapat dipertimbangkan berdasarkan perspektif teori korespondensi, koherensi dan pragmatis.Penafsiran nuzūlī yang ditawarkan Darwazah dan al-Jābirī memberikan beberapa implikasi teoritik; (1) secara kajian keilmuan tafsīr tartīb nuzūlī berimplikasi pada pola pemahaman al-Qur’an yang semakain terpetakan lagi (2) sistem munāsabah surat al-Qur’an akan menemukan rangkaian pola baru, (3) periodisasi sejarah kenabian berdasarkan proses turunnya al-Qur’an (4) adanya tawaran susunan tartīb nuzūl yang berbeda dengan beberapa tartib yang sudah ada.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (PhD)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Affandi, Abdullahdoel.affandi@gmail.comF23416205
Contributors:
ContributionNameEmailNIDN
Thesis advisorNasir, Ridlwan--2020305
Thesis advisorAswadi, Aswadi--2012046001
Subjects: Tafsir > Tafsir Al Qur'an
Keywords: tafsir, epistemologi, tartīb al-Nuzūl.
Divisions: Program Doktor > Studi Islam
Depositing User: Affandi Affandi
Date Deposited: 16 Feb 2022 04:28
Last Modified: 16 Feb 2022 04:28
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/52028

Actions (login required)

View Item View Item