Tabayyun dalam Al-Qur’an: studi kitab tafsir Turjuman Al-Mustafid Karya Syekh Abdul Rauf Al-Sinkili

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Laily, Lutfi Nur (2022) Tabayyun dalam Al-Qur’an: studi kitab tafsir Turjuman Al-Mustafid Karya Syekh Abdul Rauf Al-Sinkili. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

[img] Text
Lutfi Nur Laily_E93218105.pdf

Download (2MB)

Abstract

Dalam agama Islam tidak hanya mengatur hubungan dengan Allah (hablumminallah), tetapi juga mengatur hubungan antar manusia (hablumminannas), seperti mengatur tentang tabayyun. Tabayyun merupakan hal yang sangat penting dalam menghadapi tantangan modernisasi seperti pada zaman sekarang yang dapat merubah pola hidup masyarakat, kini hampir setiap individu mempunyai akun sosial media. Islam memberikan petunjuk atas bagaimana menghindarkan diri dari kekeliruan dalam berkomunikasi dengan cara klarifikasi (tabayyun) dari sumber atau rujukan yang jelas. Tabayyun ialah suatu perintah Allah bagi orang-orang mukmin, yang menjadi salah satu ketaatan terhadap ajaran agama islam, yang merupakan sebuah solusi dalam menanggulangi berita bohong (hoax).Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis ayat-ayat tabayyun serta mendeskripsikan makna tabayyun menurut Syekh Abdul Rauf al-Sinkili dalam Tafsir Turjuman al-Mustafid. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kepustakaan (library research), dengan mengumpulkan data dari beberapa literatur terutama, pada kitab Tafsir Turjuman al-Mustafid yang menjadi sumber primer. Sedangkan penelitian ini menggunakan model penelitian kualitatif, dengan menggunakan metode deskriptif-analitif dalam memahami penafsiran ayat-ayat tabayyun kemudian menganalisis makna tabayyun menurut Syekh Abdul Rauf al-Sinkili dalam Tafsir Turjuman al-Mustafid dengan fokus pada surat an-Nisa’ ayat 94 dan al-Hujurat ayat 6. Hasil dari penelitian ini makna tabayyun menurut Abdul Rauf al-Sinkili diartikan sebagai bertanya, Pertama, dalam surah An-Nisa’ ayat 94 merupakan perintah tabayyun ketika berjihad di jalan Allah, hendaknya bertanya terlebih dahulu atas latarbelakang musuh sehingga tidak terburu-buru memutuskan bahwa musuh tersebut bukan dari agama Islam. Kedua, dalam Surah Al-Hujurat ayat 6 merupakan perintah tabayyun ketika datang seorang yang fasik dengan membawa suatu berita belum jelas keberadaannya hendaknya bertanya terlebih dahulu atas berita tersebut, sehingga tidak terburu-buru dalam mengambil sebuah keputusan serta menuduh kepada orang lain yang tidak bersalah, agar tidak menyesal atas perbuatan tersebut.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Laily, Lutfi Nurlailylutfi7@gmail.comE93218105
Contributors:
ContributionNameEmailNIDN
Thesis advisorPurwanto, Purwantojalamakna@gmail.com2017047802
Subjects: Tafsir > Tafsir Al Qur'an
Keywords: Tabayyun; Tafsir Turjuman al-Mustafid; al-Sinkili.
Divisions: Fakultas Ushuluddin dan Filsafat > Ilmu Alquran dan Tafsir
Depositing User: Lutfi Nur Laily
Date Deposited: 18 Feb 2022 18:32
Last Modified: 18 Feb 2022 18:32
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/52049

Actions (login required)

View Item View Item