Insting Lebah dalam Alquran perspektif Zaghlul an-Najjar: studi atas kata awha dalam surah an-nahl ayat 68

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Umaisaroh, Siti (2022) Insting Lebah dalam Alquran perspektif Zaghlul an-Najjar: studi atas kata awha dalam surah an-nahl ayat 68. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

[img] Text
Siti Umaisaroh_E93218130.pdf

Download (2MB)

Abstract

Penelitian ini dilatar bekalangi atas perbedaan terhadap penafsiran Zaghlul an-Najjar sebagai salah satu tokoh mufasir ilmi yang menafsiri kata awha dalam surah an-Nahl ayat 68 dengan arti insting. Sementara itu, awha sendiri berasal dari kata wahyun yang secara bahasa bermakna wahyu. Terlebih lagi, kata awh}a yang dimaknai dengan insting ini pada penjelasan hewan di dalam Alquran hanya terdapat pada ayat yang menjelaskan lebah, sedangkan pada ayat yang menjelaskan hewan lain seperti anjing, semut, laba-laba tidak terdapat kata awha untuk penjelas instingnya. Dari kegelisahan tersebut, ditemukan beberapa permasalahan sebagai berikut untuk diteliti lebih lanjut; 1) Bagaimana penafsiran Zaghlul an-Najjar terhadap insting lebah dalam Alquran? 2) Bagaimana relevansi insting lebah dengan insting hewan lain menurut Zaghlul an-Najjar? Adapun tujuan dari penelitian ini adalah pertama, mengetahui insting lebah dalam perspektif Alquran. Kedua, menganalisis penafsiran Zaghlul an-Najjar terhadap insting lebah dalam Alquran. Ketiga, memahami relevansi insting lebah dalam Alquran dengan insting hewan lain. Penelitian ini menggunakan penelitian kepustakaan dengan pendekatan kualitatif serta metode dekriptif. Data primer yang digunakan bersumber dari kitab Tafsir al-Ayat al-Kauniyyah fi al-Qur’an al-Karim karya Zaghlul An-Najjar. Sedangkan data sekunder diperoleh dari kitab, buku, jurnal serta artikel ilmiah yang berkaitan dengan penelitian. Hasil analisa dari penelitian ini adalah insting lebah yang diungkap dalam Alquran dikelompokkan dalam beberapa poin besar sebagai berikut; 1) pembuatan rumah, 2) mencari makan, 3) memproduksi cairan dari perutnya. Dari ketiga poin ini analisisa yang dilakukan terhadap penafsiran Zaghlul terlihat relevan dengan penelitian sains modern. Adapun insting antar hewan tidak dapat disamakan, karena Allah SWT telah mengatur perjalanan hidup masing-masing hewan di muka bumi dengan fungsi dan tujuan yang berbeda.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Umaisaroh, Sitisitiumaisaroh16@gmail.comE93218130
Contributors:
ContributionNameEmailNIDN
Thesis advisorFaruq, Umarumarfaruq@uinsby.ac.id2005076201
Subjects: Al Qur'an
Tafsir > Tafsir Al Qur'an
Keywords: Insting; Lebah; Zaghlul an-Najjar.
Divisions: Fakultas Ushuluddin dan Filsafat > Ilmu Alquran dan Tafsir
Depositing User: Siti Umaisaroh
Date Deposited: 05 Mar 2022 13:40
Last Modified: 05 Mar 2022 13:40
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/52310

Actions (login required)

View Item View Item