Psikosufisme Al-Ḥârith Al-Muḥâsibî: terapi tasawuf terhadap Megalomania

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Farodisa, Diny (2020) Psikosufisme Al-Ḥârith Al-Muḥâsibî: terapi tasawuf terhadap Megalomania. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

[img] Text
Diny Farodisa_E972160.pdf

Download (1MB)

Abstract

Skripsi ini membahas tentang psikosufisme al-Ḥârith al-Muḥâsibî sebagai terapi tasawuf terhadap megalomania. Tolak telaah pembahasan ini adalah gangguan megalomania. Pengidap gangguan ini memiliki ambisi superior terhadap kekuasaan duniawi. Hal ini merupakan salah satu tanda model kehidupan modern yang terlalu mengaksentuasikan entitas-entitas yang bersifat material profan. Pengidap megalomania dengan suka rela melakukan tindakan eksploitasi kepada orang lain demi mencapai tujuannya. Pada mulanya, megalomania menyerang aspek mental, kemudian merambat wilayah kepribadian, hingga menjalar sampai di tingkat kejiwaan atau yang disebut megalomania akut. Penelitian ini terdiri dari beberapa pertanyaan, seperti apa psikosufisme al-Ḥârith al-Muḥâsibî? Apa indikator dan faktor gangguan megalomania? Bagaimana psikosufisme al-Ḥârith al-Muḥâsibî sebagai terapi tasawuf terhadap megalomania?. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan psikosufisme al-Ḥârith al-Muḥâsibî sebagai terapi tasawuf dalam menangani gangguan megalomania. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan mengadopsi pendekatan psikologi sufi teori Robert Frager. Konsep dasar psikologi sufi adalah hati, diri, dan jiwa. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah metode analisis- deskriptif, yaitu menyajikan data dengan cara mendeskripsikan secara jelas dan mudah dipahami. Hasil dari penelitian ini adalah, tasawuf yang diracik oleh al- Ḥârith al-Muḥâsibî adekuat untuk dijadikan sebagai sebuah terapi terhadap gangguan megalomania. Tasawuf al-Ḥârith al-Muḥâsibî dipandang sebagai ajaran yang di dalamnya mengandung psikologi moral. Ia membuat ramuan obat untuk mengobati penyakit-penyakit hati yang memiliki kesamaan dengan sifat-sifat penderita megalomania, seperti riya’, ‘ujub, takabur, dan hasud. Penawar dari riya’ adalah ikhlas dan menggelorakan penolakan terhadap nafsu yang mengarah pada riya’. Obat dari ‘ujub adalah kebenaran dan ketaatan dalam bentuk amal, ilmu, atau pandangan yang sesuai dengan kebenaran. Obat dari takabur adalah dengan mengetahui kedudukan dirinya dalam agama dan dunia, seperti mengetahui asal usul, perjalan hidup, dan akhir kehidupannya. Obat dari hasud adalah dengan cara mengingatkan nafsu agar tidak melakukannya dan menolak menggunakan akal. Selain itu, penyakit hati juga dapat diobati dengan muhasabah diri, khawf raja’, dan evaluasi diri. Setiap manusia adalah makhluk yang tidak sempurna, ia memiliki akal budi, akan tetapi juga mempunyai nafsu, kecenderungan emosional, cinta diri, dan selera.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Farodisa, Dinydinyfarodisa@gmail.comE97216033
Contributors:
ContributionNameEmailNIDN
Thesis advisorRiyadi, Abdul Kadir--2013087003
Subjects: Psikoterapi > Psikoterapi Islam
Keywords: Al-Muḥâsibî; Psikosufisme; Terapi; Megalomania.
Divisions: Fakultas Ushuluddin dan Filsafat > Tasawuf dan Psikoterapi
Depositing User: Editor : Kuntum L.R------ Information------library.uinsby.ac.id
Date Deposited: 16 Mar 2022 14:43
Last Modified: 16 Mar 2022 14:43
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/52491

Actions (login required)

View Item View Item