Eksistensi gulat okol budaya peninggalan masyarakat Kelurahan Made Kecamatan Sambikerep Kota Surabaya ditinjau dari teori konstruksi sosial Peter L. Berger dan Thomas Luckhmann

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Agita, Zaphira Humaira Putri (2022) Eksistensi gulat okol budaya peninggalan masyarakat Kelurahan Made Kecamatan Sambikerep Kota Surabaya ditinjau dari teori konstruksi sosial Peter L. Berger dan Thomas Luckhmann. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

[img] Text
Zaphira Humaira Putri Agita_I03218024.pdf

Download (3MB)

Abstract

Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah apa makna tradisi gulat okol dan proses konstruksi sosialnya. Dari rumusan masalah tersebut terdapat sub bab pembahasan di dalamnya, antara lain pembahasan mengenai pendapat dari tokoh masyarakat, pihak pemerintah daerah dan para generasi muda dalam menyikapi Tradisi Gulat Okol di sekitar Masyarakat Made.Maka dari itu untuk menjawab dari rumusan masalah yang ada diatas penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif jenis data deskriptif dengan menggunakan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sedangkan teori yang digunakan dalam melihat serta menganalisa fenomena di Kelurahan Made adalah teori konstruksi sosial milik Peter L. Berger dan Thomas Luckhmann.Dari hasil penelitian tersebut diperoleh beberapa kesimpulan bahwa terdapat bentuk konstruksi sosial yang terbangun di masyarakat Kelurahan Made diantaranya; Dengan konsep proses sosial dari Peter L. Berger yang mengungkapkan makna gulat okol di Kelurahan Made untuk mengungkap fenomena sosial dengan tahapan momen eksternalisasi, objektivasi dan internalisasi yang mengupas konstruksi sosial yang berasal dari ciptaan manusia atau individu-individu di masyarakat Kelurahan Made dalam hal memaknai tradisi yaitu gulat okol. Dalam hal ini di temukan bahwa tradisi Gulat Okol bagi masyarakat Kelurahan Made yaitu tradisi yang harus di lestarikan, dalam tradisi gulat okol ini pun memiliki makna sebagai olahraga untuk mempererat tali silaturahmi, tradisi gulat okol sendiri memiliki makna juga sebagai hiburan bukan hanya sekedar hiburan saja akan tetapi tradisi yang dilakukan dengan adu kekuatan tanpa menyakiti. Tradisi ini menjadi sebagai salah satu hal yang menarik bagi masyarakat Kelurahan Made di karenakan konstruksi sosial dari tokoh agama dan hubungan sosial yang sangatlah baik karena dilihat dalam adanya tradisi ini gotong royong sangat terasa, dan juga di temukan bahwa masyarakat Kelurahan Made terkonstruksi dengan gulat okol yang menjadi bagian dari tradisi sedekah bumi sehingga dalam perayaan ini adalah menjadikan mereka tanpa disuruh mereka melaksanakan tradisi gulat okol dimana dengan adu kekuatan yang dilakukan oleh laki-laki dan perempuan dengan tidak menyakiti antar satu sama lain di masukan kedalam diri individu masyarakat Kelurahan Made sehingga setiap warga Kelurahan Made sudah terkontruksi kedalam diri individu, di lakukan setiap tahun dan juga sudah menjadi budaya.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Agita, Zaphira Humaira Putrihumairazaphira@gmail.comI03218024
Contributors:
ContributionNameEmailNIDN
Thesis advisorShodiq, Muhammadcakshodiq@yahoo.co.id2023047502
Subjects: Budaya
Keywords: Eksistensi; Budaya; Tradisi gulat okol.
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Sosiologi
Depositing User: Zaphira Humaira Putri Agita
Date Deposited: 22 Mar 2022 20:04
Last Modified: 22 Mar 2022 20:04
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/52524

Actions (login required)

View Item View Item