Problematika pendidikan Agama Islam pada keluarga petani tambak di Desa Segorotambak Sedati Kabupaten Sidoarjo

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Khotimah, Khusnul (2022) Problematika pendidikan Agama Islam pada keluarga petani tambak di Desa Segorotambak Sedati Kabupaten Sidoarjo. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

Text
Khusnul Khotimah_D71218075.pdf
Download (1MB)

Abstract

Penelitian kualitatif dalam penelitian ini membahas tentang permasalahan yang di alami oleh orang tua yang bermata pencaharian sebagai petani tambak di Desa Segorotambak Sedati Kabupaten Sidoarjo. Pendidikan agama Islam dalam lingkungan keluarga memiliki dampak yang bisa dibilang banyak mempengaruhi perkembangan anak. Anak memiliki banyak waktu luang saat mereka di rumah sehingga peran orang tua sangat penting bagi pendidikan agama anak. Jika orang tua menyadari tentang pentingnya pendidikan di lingkungan keluarga maka anak akan bisa menghayati makna kehidupan yang sifatnya fisikal, moral, dan spiritual. Dengan begitu tujuan orang tua agar memiliki anak yang memiliki kecerdasan intelektual, emosional, dan spiritual akan terwujud. Namun apabila orang tua kurang memiliki kesadaran dalam mendidik anak, maka anak akan memiliki sikap terkontrol sehingga bisa merugikan dirinya sendiri dan orang tua. Penelitian ini mengambil beberapa responden yang terdiri dari kepala desa, orang tua yang bermata pencaharian sebagai petani tambak, dan anak yang memiliki orang tua yang bermata pencaharian sebagai petani tambak. Secara keseluruhan berjumlah lima belas responden. Dalam hal pengambilan data menggunakan tehnik wawancara yang berhubungan dengan penelitian ini, observasi di lapangan dan dokumentasi. Hasil dari penelitian ini mengungkapkan empat permasalahan pendidikan agama Islam pada lingkungan keluarga petani tambak, pelaksanaan pendidikan agama Islam pada keluarga petani tambak, dan upaya yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut. Empat permasalahan tersebut yaitu kesibukan orang tua yang banyak menhabiskan waktu di tambak, banyak keluarga dalam ekonomi menengah ke bawah, lingkungan yang kurang baik, kecanduan gadget.