Analisis penetapan awal waktu salat subuh menurut pandangan Ahmad Zahro dalam perpspektif astronomi Islam

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Fitriani, Mega Kinanti Nur (2022) Analisis penetapan awal waktu salat subuh menurut pandangan Ahmad Zahro dalam perpspektif astronomi Islam. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

[img] Text
Mega Kinanti Nur Fitriani_C06218005.pdf

Download (25MB)
Official URL: http://digilib.uinsby.ac.id/cgi/users/home?screen=...

Abstract

Skripsi dengan judul Analisis Penetapan Awal Waktu Salat Subuh Menurut Pandangan Ahmad Zahro Dalam Perspektif Astronomi Islam, menjawab dua rumusan masalah yakni tentang awal waktu salat Subuh menurut Ahmad Zahro dan analisis penetapan awal waktu salat Subuh menurut pandangan Ahmad Zahro dalam perspektif astronomi Islam. Penulisan skripsi ini menggunakan jenis penelitian literatur pustaka. Data primer yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini dari Ahmad Zahro yang berupa video dari Youtube. Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini meliputi prinsip, metode, dan pandangan ahmad zahro dalam penentuan awal waktu subuh. Sedangkan untuk data sekunder yang digunakan adalah buku, jurnal atau karya tulis ilmiah yang sesuai dengan judul skripsi ini yaitu mengenai kriteria ketinggian matahari awal waktu Subuh. Metode analisis data yang digunakan dalam penulisan ini adalah metode analisis deskriptif. Pengumpulan data yang dilakukan dengan cara wawancara dan studi kepustakaan. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa landasan yang digunakan yaitu terbitnya fajar shadiq dari ufuk Timur sebagai tanda masuknya awal waktu Subuh. Dari penelitian yang dilakukan oleh Ahmad Zahro hasil Kementerian Agama sedikit berbeda. Penelitian Ahmad Zahro untuk masuk awal waktu Subuh yakni -18⁰. Sedangkan untuk Kementerian Agama menggunakan kriteria -20⁰. Himbauan Ahmad Zahro untuk Kementerian Agama sebaiknya bisa diubah dan menyesuaikan dengan kriteria -18⁰ seperti yang diikuti oleh pakar falak dunia dan negara – negara di dunia. Hasil kesimpulan dari penelitian yang sudah dijelaskan di atas, Penelitian yang dilakukan oleh Ahmad Zahro dilihat dari mata astronomi masuk kedalam kriteria fajar astronomical twilight. Ketika posisi ini, ketinggian bumi adalah 12° di bawah ufuk (-12°) sampai 18° di bawah ufuk (-18°). Karena kondisi permukaan bumi yang menggelap, benda-benda di luar angkasa tidak dapat melihat batas dan bentuk. Saat ini semua bintang dengan kecerahan rendah atau tinggi terlihat. Para astronom mampu mengamati benda-benda langit. Dikatalan masuk kriteria astronomical twilight karena dari penjelasan tersebut fajar shadiq sudah mulai muncul ataupun terlihat.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Fitriani, Mega Kinanti Nurfitrianimega90@gmail.comC06218005
Contributors:
ContributionNameEmailNIDN
Thesis advisorQulub, Siti Tatmainulnungky_diamond@yahoo.com2029128901
Subjects: Astronomi
Salat > Salat, Waktu
Keywords: Salat subuh; Ahmad Zahro; perpspektif astronomi Islam
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Ilmu Falak
Depositing User: Mega Kinan Nur Fitriani
Date Deposited: 14 Apr 2022 07:17
Last Modified: 14 Apr 2022 07:17
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/52796

Actions (login required)

View Item View Item